Deteksi Leukosit pada Feses: Indikator Penting Infeksi dan Peradangan Usus
INFOLABMED.COM - Deteksi leukosit dalam feses merupakan langkah diagnostik penting untuk mengidentifikasi adanya infeksi atau peradangan pada saluran cerna.
Leukosit, atau sel darah putih, biasanya tidak ditemukan dalam tinja normal.
Kehadiran leukosit dapat mengindikasikan kondisi patologis yang memerlukan perhatian medis.
Pemeriksaan Mikroskopik Feses:
Pemeriksaan mikroskopik feses bertujuan untuk mendeteksi adanya leukosit, parasit, atau kelainan lainnya dalam tinja.
Prosedur ini meliputi:
- Pengambilan Sampel: Sampel feses segar diambil dan ditempatkan pada objek glass.
- Pembuatan Sediaan Basah: Sampel diemulsi dengan larutan saline atau iodine, kemudian ditutup dengan cover glass.
- Pemeriksaan Mikroskopik: Sediaan diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi keberadaan leukosit, parasit, atau artefak lainnya.
Untuk meningkatkan identifikasi leukosit, sediaan basah dapat diwarnai dengan pewarnaan Wright atau biru metilen.
Pewarnaan ini mempermudah visualisasi leukosit dalam sampel feses.
Interpretasi Hasil:
- Leukosit dalam Feses: Pada kondisi normal, leukosit tidak ditemukan dalam tinja. Kehadiran leukosit, meskipun dalam jumlah sedikit (1-3 sel per lapangan pandang besar), mengindikasikan adanya infeksi atau peradangan pada mukosa usus.
- Penyebab Umum: Infeksi bakteri invasif, seperti Shigella atau Salmonella, sering menyebabkan munculnya leukosit dalam feses. Sebaliknya, diare yang disebabkan oleh virus atau parasit non-invasif biasanya tidak menunjukkan adanya leukosit dalam tinja.
Pentingnya Deteksi Dini:
Deteksi dini leukosit dalam feses memungkinkan penanganan cepat terhadap infeksi atau peradangan usus, mencegah komplikasi lebih lanjut.
Oleh karena itu, pemeriksaan mikroskopik feses menjadi alat diagnostik yang vital dalam praktik klinis.
Post a Comment