Colposcopy: Prosedur Pemeriksaan Serviks yang Penting bagi Kesehatan Wanita
INFOLABMED.COM - Colposcopy adalah metode pemeriksaan medis yang digunakan untuk melihat secara langsung kondisi serviks dan vagina menggunakan alat yang disebut kolposkop.
Alat ini memiliki lensa pembesar dengan tingkat perbesaran 10 hingga 40 kali lipat dari ukuran normal, memungkinkan dokter untuk mengidentifikasi area dengan displasia seluler.
Baca juga : Jangan Menyepelekan Loh! Ternyata Pap Smear Sangat Penting untuk Kesehatan Wanita
Prosedur Colposcopy biasanya dilakukan jika hasil tes Pap menunjukkan adanya kelainan sel.
Indikasi Pemeriksaan Colposcopy
Pemeriksaan colposcopy direkomendasikan bagi pasien yang mengalami hasil Pap smear abnormal.
Selain itu, colposcopy juga menjadi rujukan wajib bagi pasien dengan kondisi imunokompromais, seperti:
- Wanita dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV), tanpa memandang jumlah CD4, viral load, atau terapi antiretroviral.
Hasil Pemeriksaan Normal dan Abnormal
Hasil Normal:
- Struktur serviks dan vagina tampak normal tanpa adanya lesi mencurigakan.
Hasil Abnormal Dapat Menunjukkan:
- Perubahan atrofi
- Neoplasia serviks
- Kondiloma akibat HPV
- Erosi serviks
- Infeksi dan inflamasi
- Karsinoma invasif
- Perubahan prekanker pada serviks
Faktor yang dapat mempengaruhi hasil abnormal antara lain jaringan parut pada serviks atau kurangnya pembersihan sekret serviks selama prosedur.
Persiapan Sebelum Pemeriksaan
- Tidak diperlukan puasa sebelum colposcopy.
- Pasien disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual atau douching dalam 24 jam sebelum pemeriksaan.
- Dokter akan meminta persetujuan tertulis sebelum prosedur dilakukan.
Prosedur Pemeriksaan Colposcopy
- Pasien akan diminta untuk mengosongkan kandung kemih sebelum pemeriksaan.
- Posisi lithotomi diterapkan dengan kaki ditopang di sanggahan.
- Area genital dibersihkan, dan spekulum dimasukkan ke dalam vagina.
- Endoservikal kuretase dilakukan untuk mencegah sel epitel yang lepas mengganggu hasil.
- Serviks diseka dengan larutan asam asetat 3% untuk menghilangkan sekresi dan memperjelas area abnormal.
- Kolposkop ditempatkan di depan vagina dan cahaya diarahkan ke serviks.
- Jika ditemukan lesi mencurigakan, dokter akan mengambil sampel biopsi.
- Setelah pemeriksaan, vagina dibilas dengan larutan saline steril untuk mengurangi sensasi terbakar akibat asam asetat.
- Pasien dapat menggunakan pembalut jika terjadi perdarahan ringan pascapemeriksaan.
Perawatan Pasca Pemeriksaan
- Pasien dapat mengalami kram ringan, ketidaknyamanan vagina, atau keluarnya cairan dari vagina selama sekitar satu minggu.
- Hindari aktivitas berat selama 24 jam.
- Penggunaan tampon, douching, dan hubungan seksual harus dihindari selama dua minggu pasca prosedur.
- Segera laporkan ke dokter jika mengalami nyeri perut, demam, perdarahan hebat, atau perdarahan berkepanjangan lebih dari dua minggu.
Risiko dan Kontraindikasi
Walaupun umumnya aman, colposcopy dapat menyebabkan efek samping seperti perdarahan vagina.
Dalam beberapa kasus, pasien mungkin memerlukan prosedur tambahan seperti biopsi kerucut atau Loop Electrosurgical Excision Procedure (LEEP).
Kontraindikasi:
- Perdarahan menstruasi berat
- Pasien yang tidak dapat bekerja sama dalam pemeriksaan
Colposcopy adalah prosedur penting dalam deteksi dini kanker serviks dan kondisi prekanker lainnya.
Baca juga : Apa Itu Pap Smear? Pemeriksaan Laboratorium Untuk Screening Kanker Serviks.
Dengan persiapan yang tepat dan pemantauan pasca prosedur, pasien dapat menjalani pemeriksaan ini dengan aman dan nyaman.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment