Mengenal Cold dan Febrile Agglutinins: Penyebab, Diagnosis, dan Implikasinya dalam Kesehatan
INFOLABMED.COM - Dalam dunia laboratorium medis, keberadaan antibodi yang menyebabkan aglutinasi atau penggumpalan sel darah merah dikenal sebagai agglutinins.
Dua jenis utama dari antibodi ini adalah Cold Agglutinins dan Febrile Agglutinins.
Memahami kedua jenis antibodi ini sangat penting dalam mendiagnosis berbagai penyakit yang berkaitan dengan gangguan darah dan infeksi.
Baca juga : Tes Koagulasi: Memahami Fungsi, Prosedur, dan Hasil Pemeriksaan
Apa Itu Cold Agglutinins?
Cold Agglutinins adalah antibodi yang aktif pada suhu rendah, terutama di bawah 37°C.
Sebagian besar antibodi ini termasuk dalam kelompok IgM, yang berperan dalam reaksi imun tubuh terhadap infeksi tertentu.
Pemeriksaan Cold Agglutinins sering digunakan untuk membantu diagnosis pneumonia atipikal akibat infeksi Mycoplasma pneumoniae.
Peningkatan kadar antibodi ini biasanya terjadi dalam 8-10 hari setelah infeksi, mencapai puncaknya dalam 12-25 hari, dan menurun dalam 30 hari setelah gejala awal muncul.
Apa Itu Febrile Agglutinins?
Febrile Agglutinins adalah antibodi yang berkaitan dengan penyakit yang menyebabkan demam. Infeksi yang sering dikaitkan dengan antibodi ini meliputi:
- Brucellosis
- Infeksi rickettsial (Rocky Mountain spotted fever, typhus)
- Salmonellosis
- Tularemia
Pemeriksaan Febrile Agglutinins dilakukan dengan mencampurkan serum pasien dengan antigen spesifik.
Jika terjadi aglutinasi, maka pengenceran dilakukan untuk menentukan titer antibodi.
Nilai Normal dan Abnormal
- Cold Agglutinins: Tidak ada aglutinasi dengan titer ≤1:16
- Febrile Agglutinins: Tidak ada aglutinasi dengan titer ≤1:80
Peningkatan kadar Cold Agglutinins dapat mengindikasikan kondisi seperti hemolytic anemia, pneumonia atipikal, Hodgkin’s disease, dan malaria.
Sementara itu, peningkatan kadar Febrile Agglutinins sering dikaitkan dengan infeksi bakteri atau rickettsial.
Faktor yang Mempengaruhi Hasil Tes
Beberapa faktor dapat memengaruhi hasil pemeriksaan Cold/Febrile Agglutinins, di antaranya:
- Hemolisis sampel darah, yang dapat mengganggu hasil pengujian
- Penggunaan antibiotik, yang dapat menghambat pembentukan antibodi
Prosedur Pemeriksaan Cold/Febrile Agglutinins
Sebelum Tes
- Pasien diberi penjelasan mengenai tujuan pemeriksaan
- Tidak ada persiapan khusus seperti puasa yang diperlukan
- Jika pemeriksaan Cold Agglutinins dilakukan, sampel darah mungkin perlu diambil kembali dalam 12-25 hari dan 30 hari setelah infeksi awal
- Untuk pemeriksaan Febrile Agglutinins, pengambilan sampel darah dilakukan setiap 3-5 hari
Selama Tes
- Sampel darah sebanyak 7 mL diambil menggunakan tabung koleksi merah
- Tabung darah dipanaskan hingga 37°C jika memeriksa Cold Agglutinins, atau didinginkan untuk Febrile Agglutinins
- Tenaga medis mengenakan sarung tangan selama prosedur
Setelah Tes
- Tekanan diberikan pada area pengambilan darah untuk mencegah perdarahan
- Sampel segera dikirim ke laboratorium untuk analisis
- Hasil abnormal segera dilaporkan kepada dokter yang menangani pasien
Cold dan Febrile Agglutinins memainkan peran penting dalam diagnosis berbagai infeksi dan gangguan darah.
Pemeriksaan laboratorium yang akurat sangat dibutuhkan untuk menentukan penyebab dan pengobatan yang tepat bagi pasien.
Baca juga : Analisis Faktor Pembekuan Darah: Pentingnya dan Cara Memahaminya
Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***
Post a Comment