Panduan Praktis Membaca Hasil Rapid Diagnostic Test (RDT) Malaria
INFOLABMED.COM - Rapid Diagnostic Test (RDT) malaria adalah alat diagnostik cepat yang mendeteksi antigen parasit malaria dalam sampel darah.
Metode ini memberikan hasil yang cepat dan sederhana, sehingga sangat berguna di daerah dengan fasilitas laboratorium terbatas.
Prosedur Pelaksanaan RDT Malaria
- Pengambilan Sampel Darah: Tusuk ujung jari pasien yang telah dibersihkan dengan lancet steril untuk mendapatkan sampel darah.
- Penempatan Sampel: Ambil 5 µl darah menggunakan pipet yang disediakan atau mikropipet, lalu masukkan ke dalam lubang sampel pada kaset uji.
- Penambahan Buffer: Tambahkan 3 tetes (atau 60 µl) buffer ke lubang buffer pada kaset uji.
- Waktu Tunggu: Biarkan kaset uji selama 15-20 menit untuk menunggu hasilnya.
Cara Membaca Hasil RDT Malaria
- Garis Kontrol (C): Garis ini harus selalu muncul untuk memastikan bahwa tes berfungsi dengan baik. Jika garis kontrol tidak muncul, hasil tes tidak valid dan harus diulang.
- Garis Uji (T): Kemunculan garis uji menunjukkan hasil sebagai berikut:
- Positif: Jika garis kontrol dan satu atau lebih garis uji muncul, ini menandakan adanya infeksi malaria. Beberapa RDT dapat mendeteksi spesies parasit tertentu, seperti Plasmodium falciparum atau Plasmodium vivax, yang ditunjukkan oleh posisi garis uji yang berbeda.
- Negatif: Jika hanya garis kontrol yang muncul tanpa garis uji, ini menandakan tidak adanya infeksi malaria.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun RDT memberikan hasil cepat, pemeriksaan mikroskopis tetap dianggap sebagai standar emas untuk diagnosis malaria.
RDT sangat berguna sebagai alat skrining awal, terutama di daerah dengan akses terbatas ke fasilitas laboratorium.
Dengan memahami prosedur dan interpretasi hasil RDT malaria, tenaga kesehatan dapat melakukan deteksi dini dan penanganan yang tepat terhadap pasien yang terinfeksi, sehingga membantu menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat malaria.
Post a Comment