Mengenal Asam Aminolevulinat (ALA): Peran Penting dalam Diagnosis Keracunan Timbal dan Porfiria Akut
INFOLABMED.COM - Asam Aminolevulinat (ALA), juga dikenal sebagai Delta-Aminolevulinic Acid atau Delta-ALA, adalah senyawa penting dalam proses biosintesis heme, komponen utama hemoglobin dalam darah manusia.
ALA berfungsi sebagai prekursor dalam pembentukan porfobilinogen (PBG), yang selanjutnya berperan dalam rantai reaksi menghasilkan heme. Dalam kondisi normal, ALA tidak terdeteksi dalam urine.
Peran ALA dalam Diagnosis Medis
Peningkatan kadar ALA dalam urine dapat menjadi indikator adanya gangguan dalam proses sintesis heme.
Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan akumulasi ALA adalah keracunan timbal.
Timbal menghambat enzim ALA-dehidratase yang mengandung seng, sehingga mengganggu konversi ALA menjadi PBG dan menyebabkan peningkatan kadar ALA dalam tubuh.
Oleh karena itu, pengukuran kadar ALA dalam urine dapat digunakan sebagai alat skrining untuk mendeteksi penyerapan timbal yang berlebihan sebelum munculnya gejala klinis.
Selain itu, konsentrasi ALA yang meningkat secara signifikan juga ditemukan pada banyak pasien dengan bentuk porfiria akut neurologis.
Porfiria adalah kelompok kelainan metabolik yang disebabkan oleh gangguan enzim dalam jalur biosintesis heme, yang dapat menyebabkan gejala seperti nyeri perut, mual, sembelit, neuropati perifer, kelemahan otot, retensi urine, kebingungan, dan halusinasi.
Pengujian ALA mungkin diperintahkan pada pasien dengan gejala yang sugestif porfiria akut.
Prosedur Pengumpulan Urine 24 Jam untuk Pengujian ALA
Untuk mengukur kadar ALA dalam urine, sering kali diperlukan pengumpulan sampel urine selama 24 jam. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam prosedur ini:
Persiapan Wadah: Dapatkan wadah khusus dari laboratorium yang biasanya mengandung bahan pengawet seperti asam asetat 30% untuk menjaga stabilitas sampel.
Pengumpulan Sampel:
- Pada pagi hari, buang urine pertama dan catat waktunya.
- Kumpulkan semua urine berikutnya selama 24 jam ke dalam wadah yang disediakan, termasuk urine pertama pada pagi hari berikutnya pada waktu yang sama dengan hari sebelumnya.
Penyimpanan Sampel: Simpan wadah urine di tempat yang sejuk atau dalam lemari es selama periode pengumpulan untuk mencegah pertumbuhan bakteri atau degradasi sampel.
Pengiriman Sampel: Setelah periode pengumpulan selesai, pastikan wadah tertutup rapat dan berikan ke laboratorium secepatnya sesuai instruksi yang diberikan.
Penting untuk mengikuti instruksi spesifik yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan atau laboratorium, karena prosedur dapat sedikit berbeda tergantung pada kebijakan setempat.
Nilai Normal dan Interpretasi Hasil
Nilai normal kadar ALA dalam urine dapat bervariasi tergantung pada metode pengujian dan laboratorium yang melakukan analisis.
Secara umum, peningkatan kadar ALA dalam urine dapat mengindikasikan adanya gangguan dalam jalur biosintesis heme, seperti keracunan timbal atau porfiria akut.
Namun, interpretasi hasil harus dilakukan oleh profesional medis yang berkompeten, dengan mempertimbangkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan lainnya.
Dalam kesimpulannya, Asam Aminolevulinat (ALA) memainkan peran penting dalam jalur biosintesis heme, dan pengukurannya dalam urine dapat menjadi alat diagnostik yang berharga untuk mendeteksi kondisi seperti keracunan timbal dan porfiria akut.
Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki risiko terpapar timbal, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk evaluasi dan pengujian yang tepat.***
Post a Comment