Akurasi Pemeriksaan Hematokrit dengan Metode Mikrohematokrit: Standar Emas dalam Diagnostik Hematologi

Table of Contents

INFOLABMED.COM - Pemeriksaan hematokrit merupakan salah satu tes penting dalam diagnostik hematologi untuk mengukur persentase volume sel darah merah (eritrosit) dalam darah. 

Metode mikrohematokrit, yang menggunakan tabung mikrokapiler, telah lama dianggap sebagai standar emas dalam penentuan nilai hematokrit karena kecepatan dan akurasinya.

Prinsip Metode Mikrohematokrit

Metode mikrohematokrit melibatkan penggunaan tabung mikrokapiler yang diisi dengan sampel darah, baik dari darah kapiler maupun vena yang telah ditambahkan antikoagulan seperti EDTA. 

Setelah diisi, tabung tersebut disentrifugasi dengan kecepatan tinggi untuk memisahkan komponen darah berdasarkan densitasnya. 

Lapisan eritrosit yang terendap di bagian bawah tabung kemudian diukur untuk menentukan nilai hematokrit.

Keunggulan Metode Mikrohematokrit

Metode ini lebih sering digunakan dibandingkan metode makrohematokrit karena beberapa alasan:

Kecepatan Hasil: Proses sentrifugasi yang singkat memungkinkan hasil diperoleh dalam waktu cepat, yang penting dalam situasi klinis mendesak.

Akurasi Tinggi: Penggunaan tabung mikrokapiler mengurangi kemungkinan kesalahan pengukuran, sehingga memberikan hasil yang lebih akurat.

Volume Sampel Kecil: Hanya memerlukan volume darah yang minimal, cocok untuk pasien dengan keterbatasan volume darah yang dapat diambil. 

Prosedur Pemeriksaan

Langkah-langkah umum dalam pemeriksaan hematokrit dengan metode mikrohematokrit adalah sebagai berikut:

  1. Pengambilan Sampel: Darah diambil menggunakan teknik aseptik, baik dari kapiler (misalnya, ujung jari) atau vena, dan dicampur dengan antikoagulan untuk mencegah pembekuan.
  2. Pengisian Tabung Mikrokapiler: Tabung mikrokapiler diisi dengan darah hingga mencapai tanda yang ditentukan.
  3. Penyegelan: Salah satu ujung tabung disegel menggunakan bahan khusus untuk mencegah kebocoran selama proses sentrifugasi.
  4. Sentrifugasi: Tabung ditempatkan dalam mikrosentrifus dan disentrifugasi pada kecepatan tinggi selama beberapa menit untuk memisahkan komponen darah.
  5. Pembacaan Hasil: Setelah sentrifugasi, panjang kolom eritrosit yang terendap diukur dan dibandingkan dengan panjang total darah dalam tabung untuk menghitung persentase hematokrit.

Aplikasi Klinis

Nilai hematokrit yang diperoleh melalui metode ini digunakan untuk mendiagnosis dan memantau berbagai kondisi kesehatan, termasuk:

  • Anemia: Penurunan nilai hematokrit dapat mengindikasikan anemia, yang memerlukan evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya.
  • Polisitemia: Peningkatan nilai hematokrit dapat menunjukkan polisitemia, suatu kondisi di mana terdapat terlalu banyak sel darah merah dalam sirkulasi.
  • Dehidrasi: Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan sementara nilai hematokrit karena penurunan volume plasma.

Dengan memahami prinsip dan prosedur metode mikrohematokrit, tenaga medis dapat melakukan pemeriksaan hematokrit dengan akurasi tinggi, sehingga mendukung diagnosis dan penatalaksanaan pasien secara optimal.

Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Selamat datang di my blog! Blog ini membahas dunia laboratorium medik dengan cara yang mudah dipahami. Dari teknik pemeriksaan, interpretasi hasil laboratorium, hingga tips seputar kesehatan, semuanya dikemas simpel, jelas, dan berbasis bukti ilmiah. Yuk, eksplorasi ilmu laboratorium bersama! 🔬🚀

Post a Comment