Pengelolaan Risiko Biologis dalam Laboratorium Klinik
INFOLABMED.COM- Laboratorium klinik merupakan lingkungan kerja dengan risiko biologis tinggi karena berhubungan langsung dengan sampel pasien yang berpotensi mengandung patogen.
Oleh karena itu, pengelolaan risiko biologis sangat penting untuk melindungi tenaga laboratorium serta mencegah penyebaran infeksi.
Identifikasi Risiko Biologis Beberapa risiko utama dalam laboratorium meliputi:
1. Paparan Darah dan Cairan Tubuh: Berpotensi mengandung virus seperti HIV dan hepatitis.
2. Aerosol Infeksius dapat terbentuk selama proses pemrosesan sampel.
3. Limbah Biomedis, jJika tidak dikelola dengan baik, dapat mencemari lingkungan.
Strategi Pengelolaan Risiko Untuk mengurangi paparan terhadap risiko biologis, laboratorium harus menerapkan:
1. Penerapan Standar Biosafety wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), seperti sarung tangan, masker, dan jas laboratorium.
2. Dekontaminasi dan Sterilisasi dengan menjaga kebersihan alat dan permukaan kerja dengan disinfektan yang sesuai.
3. Manajemen Limbah Biomedis menaati prosedur pemisahan dan pembuangan limbah yang aman.
4. Pelatihan Keselamatan Laboratorium guna meningkatkan kesadaran tenaga laboratorium terhadap risiko dan cara penanganannya.
Dengan pengelolaan risiko biologis yang baik, laboratorium dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Post a Comment