Pencegahan Penyakit Diare

Table of Contents

 

Pencegahan Penyakit Diare

INFOLABMED.COM - Minumlah hanya air yang sudah dimasak mendidih. Wadah air minum tidak tercemar air mentah dari dapur atau pencemar lainnya. 

Tidak jajan minuman sembarangan. Bila minuman jajanan kemungkinan airnya belum didihkan. Basuhlah tangan sebelum makan atau memegang makanan. 

Tidak buang air besar bukan di jamban. Jika ada anggota keluarga yang terkena kolera, singkirkan segala yang keluar dari mulut dan duburnya dari makanan dan minuman kita. Buanglah muntahan dan mencretnya ke liang jamban. 

Cara Menanggulangi Penderita Diare

Diare adalah berak menjadi lembek atau bahkan dapat berupa air saja (mencret). Oralit adalah larutan terbaik pengganti cairan tubuh yang hilang karena diare. 

Pemberian Oralit

  • Tiap penderita diberikan larutan oralit sampai terasa tidak haus lagi. 
  • Jika muntah, pemberian oralit sementara dihentikan dan selanjutnya oralit diberikan sedikit demi sedikit dan sering sampai habis. 

Makan Minum Selama dan Sesudah Diare

  • Penderita diare jangan dipuasakan.
  • Bayi yang masih menyusui, pemberian ASI diteruskan, makin sering makin baik. Bayi yang mendapat susu pengganti ASI (susu formula) dapat diteruskan, boleh dengan pengenceran setengahnya.
  • Makanan pendamping ASI yang lunak, seperti bubur nasi tim tetap diberikan seperti biasa. Janganlah mengencerkan makanan pendamping ASI ini. 
  • Teruskan pemberian makanan. Makanan sebaiknya lunak, mudah dicerna dan tidak merangsang. Makanan diberikan sedikit dan berulang-ulang. 
  • Sesudah diare, pemberian makanan diteruskan dan perlu ditambah (ekstra makanan). 

Tanda-tanda Penderita Muntaber

  • Berak encer terus menerus.
  • Muntah terus-menerus.
  • Mata cekung.
  • Bibir kering atau biru.
  • Bila kulit dicubit, lipatkan kulit tidak segera kembali.
  • Pada bayi, ubun-ubun cekung.
  • Kadang-kadang disertai kejang dan panas tinggi.
  • Anak lemas tidak mau makan dan tidak mau bermain. 

Apabila penderita makin parah, yaitu menunjukkan dua tanda-tanda atau lebih tanda-tanda muntaber atau berak lembek, disertai darah atau diare yang terjadi lebih dari satu minggu, bahwalah penderita penderita tersebut ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat. 

Di dalam perjalanan, oralit terus diberikan. Oralit 200 cc dapat diperoleh di kader (Posyandu), Puskesmas, Rumah Sakit, Apotik, toko obat atau warung tertentu. 

Bila tidak ada oralit atau diare baru mulai, maka berikan : LGG, air tajin, air sayur, air kelapa atau air buah. 

Air kelapa sangat baik dan bermanfaat bagi penderita kekurangan cairan. Air kelapa mengandung banyak mengandung mineral kalium. 

Mineral ini diperlukan penderita kekurangan cairan. Air kelapa diminum sebanyak mungkin, jika tidak ada oralit. Dalam garan dapur, terkandung mineral natrium. 

Kalium dan natrium dibutuhkan penderita kekurangan cairan dan mineral. 

Pemberian Obat-Obatan

  • Antibiotik hanya atas indikasi (kolera dengan tetrasiklin, disentri basiler dengan kotrimoksasol, disentri Amoeba dengan metronidasol). 
  • Antidiare tidak dianjurkan pada balita. 

Tatalaksana Penderita Diare

  • Berikan oralit 200 cc (lihat cara memberikan). 
  • Tetap berikan ASI bagi bayi yang masih menyusul, makin sering makin baik. 
  • Makanan lunak seperti bubur, nasi tim, pisang tetap diberikan seperti biasa. 

Cara Membuat dan Memberikan Larutan Oralit

Cara Membuat

  1. Sediakan 1 gelas air yang telah dimasak atau air teh (200 cc).
  2. Masukkan satu bungkus oralit 200 cc.
  3. Aduk sampai larut benar. 

Cara Memberikan

Lihat tabel berikut. 

Usia

Jumlah Cairan

Anak di bawah 1 tahun

3 jam pertama 1 ½ gelas, selanjutnya ½ gelas setiap kali mencret.

Anak di bawah 5 tahun (anak balita)

3 jam pertama 3 gelas, selanjutnya 1 gelas setiap kali mencret.

Anak di atas 5 tahun

3 jam pertama 6 gelas, selanjutnya 1 ½ gelas setiap kali mencret.

Anak di atas 12 tahun dan orang dewasa

3 jam pertama 12 gelas, selanjutnya 2 gelas setiap kali mencret.

Pencegahan Penyakit Disentri

Tidak minum air yang belum dimasak mendidih. Tidak jajan sembarang. Basuhlah tangan dengan sabun setiap kali sebelum makan dan sehabis buang air besar. 

Tidak buang air besar sembarangan. Air minum jajanan biasanya tidak dimasak. Minum es sirup atau minuman jajanan lainnya dapat membuat kita terinfeksi perut. Air minum yang sudah tercemar bibit penyakit sebaiknya dijauhi. ****


Sumber :  Irianto, K. (2015). Pencegahan dan Pemberantasan Mikroorganisme pada Manusia ; Hal 20-24. Sarana Ilmu Pustaka: Bandung.

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment