Pencegahan dan Penanganan Penyakit Gondongan - Erika Purwanti (3242063) STIKes Nasional Surakarta
![]() |
Foto : RSU Wajak Husada |
A. PENGERTIAN
Penyakit gondongan adalah suatu infeksi virus yang mempengaruhi kelenjar ludah yang mudah dicegah dengan vaksin. Gondok memengaruhi kelenjar parotis, kelenjar ludah di bawah dan di depan telinga. Penyakit ini menyebar melalui air liur yang terinfeksi. Beberapa orang tidak mengalami gejala. Jika ada, gejalanya meliputi bengkak, nyeri pada kelenjar ludah, demam, sakit kepala, kelelahan, dan hilangnya nafsu makan. Pengobatan berfokus untuk meringankan gejala. Pemulihan membutuhkan waktu sekitar dua minggu. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin MMR.
B. SEJARAH SINGKAT PENYAKIT GONDONGAN
C. CARA PENULARAN PENYAKIT GONDONGAN
Penyakit gondongan menyebar dengan cara yang sama seperti pilek dan flu:
- Droplet udara, Ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, virus dapat menyebar melalui udara dan menginfeksi orang lain.
- Kontak langsung, bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi air liur penderita, seperti gelas, sendok atau tisu.
- Kontak langsung, bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi air liur penderita, seperti gelas, sendok atau tisu.
- Virus mumps masuk ke tubuh melalui saluran pernapasan, dan kemudian menyebar ke kelenjar air liur, menyebabkan peradangan dan pembengkakan
D. GEJALA PENYAKIT GONDONGAN
- Bengkak di area pipi dan rahang, baik di satu
atau kedua sisi wajah
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kelelahan
- Kehilangan nafsu makan
- Nyeri saat menelan atau mengunyah makanan
- Sulit menggerakkan leher
- Nyeri dan bengkak pada testis
E. PENYEBAB PENYAKIT GONDONGAN
Penyakit gondongan disebabkan oleh infeksi virus paramyxovirus. Virus ini termasuk dalam famili rubulavirus. Umumnya, masa inkubasi virus ini adalah sekira 16-18 hari. Paramyxovirus dapat berkembang biak di saluran pernapasan bagian atas. Maka dari itu, penyakit ini dapat dengan mudah menular melalui bersin, percikan air liur, atau batuk. Maka dari itu, apabila Anda atau anak terkena gondongan, segeralah isolasi diri di rumah agar virus tidak tertular pada orang lain.E. PENCEGAHAN PENYAKIT GONDONGAN
Penyakit gondongan dapat dicegah dengan beberapa cara, yaitu :- Memberikan vaksin MMR (measles, mumps, rubella) pada anak-anak. Vaksin ini diberikan sebanyak dua kali, yaitu pada usia 18 bulan dan 5–7 tahun. Jika anak belum mendapatkan vaksin pertama sebelum usia 18 bulan, vaksin pertama masih dapat diberikan hingga anak berusia 3 tahun.
- Bagi orang dewasa yang tidak pernah mendapat vaksin saat kecil, dapat melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan tangan, tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan orang lain, dan memakai masker.
- Menerapkan etika batuk, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin.
- Rutin membersihkan mainan, pakaian, dan peralatan lain yang digunakan sehari-hari.
F. PENANGANAN PENYAKIT GONDONGAN
Penyakit gondongan dapat diatasi dengan perawatan untuk meredakan gejala, seperti:- Istirahat yang cukup di tempat tidur
- Mengkonsumsi obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol
- Minum banyak air mineral
- Mengompres area yang bengkak dengan air hangat atau dingin
- Mengkonsumsi makanan lunak
- Menghindari aktivitas berat dan olahraga
- Menghindari makanan yang dapat meningkatkan produksi air liur, seperti makanan pedas dan asam
G. KESIMPULAN
Penyakit gondongan
adalah infeksi virus yang menyerang kelenjar parotis, ditandai dengan
pembengkakan di area wajah dekat telinga, demam, dan rasa tidak nyaman.
Penyakit ini menular melalui droplet udara atau kontak langsung dengan cairan
tubuh orang yang terinfeksi.
Meskipun umumnya tidak berbahaya, gondongan dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Pencegahan yang efektif adalah melalui vaksinasi MMR, yang melindungi dari gondongan, campak, dan rubella. Jika terkena gondongan, istirahat cukup dan perawatan gejala sangat penting untuk mempercepat pemulihan.*** ( Erika Purwanti (3242063) STIKes Nasional Surakarta)
DAFTAR PUSTAKA
- https://yankes.kemkes.go.id diakses pada 18 Oktober 2024
- https://www.halodoc.com diakses pada 19 Oktober 2024
- https://www.immunize.org diakses pada 19 Oktober 2024
- https://virologyj.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12985-019-1136-6 diakses pada 20 Oktober 2024
Post a Comment