Pemeriksaan CD4 untuk HIV: Kapan Harus Dilakukan dan Apa Artinya?

Table of Contents



INFOLABMED.COM- Pemeriksaan jumlah sel CD4 adalah bagian penting dari pengelolaan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Sel CD4, juga dikenal sebagai sel T helper, adalah jenis sel darah putih yang memainkan peran krusial dalam sistem kekebalan tubuh. Pada infeksi HIV, virus menyerang dan menghancurkan sel CD4, menyebabkan penurunan jumlahnya seiring waktu. Artikel ini akan membahas kapan pemeriksaan CD4 harus dilakukan dan apa artinya dalam konteks infeksi HIV.

Kapan Pemeriksaan CD4 Harus Dilakukan?

Saat Diagnosis Awal HIV:

Pemeriksaan CD4 harus dilakukan saat diagnosis awal infeksi HIV untuk menentukan stadium infeksi dan menilai kondisi sistem kekebalan tubuh.

Hasil pemeriksaan ini menjadi nilai dasar untuk memantau perkembangan penyakit dan respons terhadap pengobatan.

Sebelum Memulai Terapi Antiretroviral (ART):

Pemeriksaan CD4 dilakukan sebelum memulai ART untuk membantu menentukan kapan pengobatan harus dimulai.

Pedoman pengobatan saat ini merekomendasikan untuk memulai ART sesegera mungkin setelah diagnosis, terlepas dari jumlah CD4.

Selama Pengobatan ART:

Pemeriksaan CD4 dilakukan secara teratur (misalnya, setiap 3-6 bulan) selama pengobatan ART untuk memantau respons terhadap pengobatan dan menilai pemulihan sistem kekebalan tubuh.

Setelah viral load tidak terdeteksi dan jumlah CD4 stabil, pemeriksaan dapat dilakukan setiap 6-12 bulan.

Jika Terjadi Perubahan Kondisi Klinis:

Pemeriksaan CD4 harus dilakukan jika terjadi perubahan kondisi klinis, seperti munculnya gejala infeksi oportunistik atau penurunan kesehatan secara umum.

Hal ini membantu menentukan apakah terjadi penurunan sistem kekebalan tubuh dan apakah perlu penyesuaian pengobatan.

Setelah Paparan Berisiko:

Jika seseorang mengalami paparan berisiko terhadap HIV, pemeriksaan CD4 mungkin dilakukan sebagai bagian dari evaluasi awal, meskipun tes HIV langsung lebih diutamakan untuk diagnosis awal.

Apa Arti Hasil Pemeriksaan CD4?

Jumlah CD4 Normal:

Pada orang sehat, jumlah CD4 biasanya berkisar antara 500-1500 sel/mm³.

Jumlah CD4 yang normal menunjukkan sistem kekebalan tubuh yang berfungsi dengan baik.

Jumlah CD4 Rendah:

Pada infeksi HIV, jumlah CD4 menurun seiring waktu.

Jumlah CD4 di bawah 200 sel/mm³ menunjukkan stadium AIDS, yang ditandai dengan kerusakan sistem kekebalan tubuh yang parah dan kerentanan terhadap infeksi oportunistik.

Jumlah CD4 antara 200-500 sel/mm³ menunjukkan penurunan sistem kekebalan tubuh yang signifikan dan peningkatan risiko infeksi oportunistik.

Perubahan Jumlah CD4:

Peningkatan jumlah CD4 selama pengobatan ART menunjukkan respons yang baik terhadap pengobatan dan pemulihan sistem kekebalan tubuh.

Penurunan jumlah CD4 selama pengobatan ART dapat menunjukkan kegagalan pengobatan atau resistensi obat.

Pentingnya Pemeriksaan CD4

Menilai Stadium Infeksi: Pemeriksaan CD4 membantu menentukan stadium infeksi HIV dan risiko komplikasi.

Memantau Efektivitas Pengobatan: Pemeriksaan CD4 membantu memantau respons terhadap ART dan mendeteksi kegagalan pengobatan.

Memandu Keputusan Pengobatan: Pemeriksaan CD4 membantu dokter membuat keputusan tentang kapan memulai, mengubah, atau menghentikan ART.

Memprediksi Risiko Infeksi Oportunistik: Jumlah CD4 yang rendah meningkatkan risiko infeksi oportunistik.

Kesimpulan

Pemeriksaan CD4 adalah alat penting dalam pengelolaan infeksi HIV. Dengan memahami kapan pemeriksaan CD4 harus dilakukan dan apa arti hasilnya, individu dengan HIV dapat bekerja sama dengan dokter mereka untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang optimal.

Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Halo, selamat datang di blogku yaa.. Di sini, kita bakal ngobrolin tentang penyakit menular dengan cara yang mudah dimengerti, tapi tetap informatif. Blog ini khusus buat kamu yang ingin tahu lebih banyak soal kesehatan, terutama tentang bagaimana penyakit menular bekerja dan cara mencegahnya. Sebagai seseorang yang berlatar belakang di Teknik Laboratorium Medik, aku ingin berbagi pengetahuan bermanfaat, terutama buat kalian yang berusia 17-30 tahun. Aku akan bahas segala hal, dari penyebab, gejala, sampai pemeriksaan lab untuk mendeteksi penyakit menular lebih dini. Yuk, sama-sama belajar lebih banyak dan jaga kesehatan bareng-bareng!

Post a Comment