Mengenal Flebotomi: Prosedur Pengambilan Darah dan Manfaatnya

Table of Contents

 

Mengenal Flebotomi Prosedur Pengambilan Darah dan Manfaatnya

INFOLABMED.COM - Flebotomi adalah prosedur medis yang melibatkan pengambilan darah dari pembuluh darah vena menggunakan jarum suntik. 

Prosedur flebotomi umum dilakukan untuk tujuan diagnostik maupun terapeutik. 

Dalam konteks diagnostik, flebotomi membantu dokter dalam mendiagnosis berbagai penyakit melalui analisis sampel darah. 

Baca juga : Faktor - Faktor Penyulit Pada Flebotomi (Faktor Khusus) - Seri Flebotomi Dasar

Sementara itu, secara terapeutik, flebotomi digunakan untuk mengobati kondisi medis tertentu dengan mengeluarkan darah dari tubuh pasien. 

Tujuan dan Manfaat Flebotomi

Flebotomi memiliki beberapa tujuan utama, antara lain:

  1. Diagnosis Penyakit: Pengambilan sampel darah melalui flebotomi memungkinkan dokter untuk mengevaluasi berbagai parameter kesehatan, seperti kadar sel darah merah, sel darah putih, hemoglobin, serta komponen lain dalam darah. Informasi ini penting untuk mendiagnosis kondisi seperti anemia, infeksi, dan gangguan darah lainnya.

  2. Pengobatan Kelainan Darah: Flebotomi terapeutik digunakan untuk mengobati kondisi seperti polisitemia vera, yaitu kelebihan produksi sel darah merah, dan hemokromatosis, yaitu penumpukan zat besi dalam tubuh. Dengan mengeluarkan sejumlah darah secara berkala, kadar sel darah merah dan zat besi dapat dikendalikan, mencegah komplikasi lebih lanjut.

Prosedur Flebotomi

Prosedur flebotomi biasanya dilakukan oleh tenaga medis terlatih dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Persiapan: Pasien diminta duduk atau berbaring dengan posisi nyaman. Lengan yang akan diambil darahnya diletakkan dengan posisi telapak tangan menghadap ke atas.

  2. Pengikatan Tali: Sebuah tali elastis (tourniquet) diikatkan di sekitar lengan atas untuk memperbesar pembuluh darah vena, memudahkan proses pengambilan darah.

  3. Sterilisasi: Area kulit di sekitar vena dibersihkan dengan antiseptik untuk mencegah infeksi.

  4. Penyuntikan: Jarum dimasukkan ke dalam vena, dan darah ditarik ke dalam tabung atau kantong darah sesuai kebutuhan.

  5. Penyelesaian: Setelah jumlah darah yang diperlukan telah diambil, jarum dilepas, dan area bekas suntikan ditutup dengan kapas atau kasa steril. Pasien mungkin diminta menekan area tersebut untuk menghentikan perdarahan.

Prosedur ini biasanya berlangsung singkat, sekitar 2-3 menit, tergantung pada jumlah darah yang diperlukan. 

Efek Samping dan Risiko

Flebotomi adalah prosedur yang relatif aman, namun beberapa efek samping yang mungkin terjadi meliputi:

  • Nyeri atau Memar: Area bekas suntikan mungkin terasa nyeri atau muncul memar kecil yang biasanya hilang dalam beberapa hari.

  • Pusing atau Lemas: Beberapa pasien mungkin merasa pusing atau lemas setelah prosedur, terutama jika jumlah darah yang diambil cukup banyak.

  • Infeksi: Meskipun jarang, ada risiko infeksi pada area bekas suntikan jika tidak dijaga kebersihannya.

Untuk meminimalkan risiko, penting bagi prosedur ini dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten dan mengikuti protokol sterilisasi yang ketat.

Baca juga : Aspek Medikolegal Flebotomi

Secara keseluruhan, flebotomi adalah prosedur penting dalam dunia medis, baik untuk tujuan diagnostik maupun terapeutik. 

Jika Anda disarankan menjalani flebotomi, diskusikan dengan dokter Anda mengenai manfaat dan potensi risikonya untuk memastikan perawatan yang optimal.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment