HIV: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya yang Harus Anda Ketahui
Table of Contents
INFOLABMED.COM- Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, membuatnya rentan terhadap infeksi dan penyakit.
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) adalah stadium lanjut dari infeksi HIV.
Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV/AIDS, pengobatan antiretroviral (ART) yang efektif dapat menekan replikasi virus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan memperpanjang harapan hidup ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS).
Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, dan cara pencegahan HIV yang perlu Anda ketahui.
Penyebab HIV
- HIV ditularkan melalui cairan tubuh tertentu, termasuk:
- Darah: Berbagi jarum suntik, transfusi darah yang terkontaminasi, atau luka terbuka yang terpapar darah yang terinfeksi.
- Air Mani dan Cairan Pra-mani: Hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan yang terinfeksi.
- Cairan Vagina: Hubungan seks tanpa kondom dengan pasangan yang terinfeksi.
- Air Susu Ibu (ASI): Penularan dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
HIV tidak menular melalui kontak sosial biasa, seperti sentuhan, pelukan, ciuman, berbagi makanan, atau gigitan nyamuk.
Gejala HIV
Gejala HIV bervariasi tergantung pada stadium infeksi.
- Infeksi Akut (2-4 Minggu Setelah Terinfeksi):
- Gejala mirip flu, seperti demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, ruam, dan kelelahan.
- Gejala ini biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Stadium Laten Klinis (Tanpa Gejala):
- Setelah infeksi akut, HIV tetap aktif dalam tubuh, tetapi pada tingkat yang sangat rendah.
- Stadium ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun tanpa gejala.
AIDS (Stadium Lanjut):
- Sistem kekebalan tubuh sangat rusak, sehingga rentan terhadap infeksi oportunistik dan kanker.
- Gejala termasuk penurunan berat badan yang signifikan, demam berulang, diare kronis, dan infeksi parah.
Cara Pencegahan HIV
Hubungan Seks yang Aman:
- Gunakan kondom setiap kali berhubungan seks.
- Batasi jumlah pasangan seksual.
- Lakukan tes HIV secara teratur.
Hindari Penggunaan Narkoba Suntik:
- Jangan berbagi jarum suntik.
- Dapatkan pengobatan untuk kecanduan narkoba.
- Pencegahan Penularan dari Ibu ke Anak (PMTCT):
- Ibu hamil dengan HIV harus mendapatkan pengobatan ART untuk mencegah penularan ke bayi.
- Bayi yang lahir dari ibu dengan HIV harus mendapatkan profilaksis pascapajanan (PEP).
Profilaksis Pra-pajanan (PrEP):
- PrEP adalah obat yang dapat diminum oleh orang yang berisiko tinggi terinfeksi HIV untuk mencegah penularan.
Profilaksis Pascapajanan (PEP):
- PEP adalah obat yang dapat diminum setelah terpapar HIV untuk mencegah infeksi.
- PEP harus dimulai dalam waktu 72 jam setelah paparan.
Tes HIV Secara Teratur:
- Lakukan tes HIV secara teratur, terutama jika Anda berisiko tinggi terinfeksi.
Diagnosis dini memungkinkan pengobatan ART dimulai lebih awal, yang meningkatkan hasil kesehatan dan mencegah penularan.
Inovasi dalam Pencegahan dan Pengobatan HIV
- Pengobatan ART yang Lebih Sederhana: Pengembangan obat ART dengan dosis yang lebih rendah, efek samping yang lebih sedikit, dan rejimen yang lebih sederhana meningkatkan kepatuhan pengobatan.
- Vaksin HIV: Penelitian vaksin HIV terus dilakukan untuk menemukan vaksin yang efektif dan aman untuk mencegah infeksi HIV.
- Pengobatan Kuratif HIV: Penelitian sedang berlangsung untuk menemukan obat yang dapat menyembuhkan HIV.
HIV/AIDS adalah penyakit yang serius, tetapi dapat dicegah dan diobati. Dengan pengetahuan yang akurat, perilaku yang bertanggung jawab, dan akses ke layanan kesehatan yang memadai, kita dapat melindungi diri kita sendiri dan orang lain dari HIV/AIDS.
Post a Comment