HIV dan AIDS: Perbedaan, Penyebab, dan Cara Penularannya yang Harus Anda Ketahui

Table of Contents

 


INFOLABMED.COM- HIV dan AIDS sering kali dianggap sama, padahal keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. 

Memahami perbedaan ini penting agar kita dapat mengenali HIV sejak dini, mengetahui cara penularannya, serta mengambil langkah pencegahan yang tepat.


Apa Perbedaan antara HIV dan AIDS?

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi. 

Jika tidak diobati, HIV dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), yaitu tahap akhir dari infeksi HIV di mana sistem imun sangat lemah dan rentan terhadap berbagai penyakit serius.


HIV: Infeksi virus yang dapat dikontrol dengan terapi antiretroviral (ART), sehingga penderita tetap bisa hidup sehat dan produktif.

AIDS: Kondisi di mana HIV telah merusak sistem imun secara signifikan, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi oportunistik seperti pneumonia, TBC, dan kanker tertentu.


Penyebab HIV

HIV disebabkan oleh virus yang menyerang sel CD4 dalam sistem imun. 

Virus ini menyebar melalui cairan tubuh seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI. 

HIV tidak dapat menyebar melalui udara, air, atau kontak fisik seperti berpelukan atau berjabat tangan.


Cara Penularan HIV


HIV dapat menular melalui beberapa cara, di antaranya:

  • Hubungan Seksual Tanpa Pengaman

Berhubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi HIV meningkatkan risiko penularan, terutama jika terdapat luka atau infeksi menular seksual lainnya.

  • Penggunaan Jarum Suntik Bersama

Berbagi jarum suntik dengan orang yang terinfeksi, seperti dalam penggunaan narkoba suntik, meningkatkan risiko penularan HIV.

  • Dari Ibu ke Bayi

Seorang ibu yang terinfeksi HIV dapat menularkan virus ke bayinya selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Namun, dengan pengobatan yang tepat, risiko ini dapat dikurangi secara signifikan.

  • Transfusi Darah yang Tidak Steril

Meskipun jarang terjadi, HIV dapat menular melalui transfusi darah yang tidak diperiksa keamanannya. Saat ini, pemeriksaan darah yang ketat telah mengurangi risiko ini secara drastis.

  • Kontak dengan Darah yang Terinfeksi

Tenaga medis atau siapa pun yang terpapar darah yang terinfeksi HIV melalui luka terbuka berisiko tertular virus.


HIV dan AIDS bukanlah hal yang sama, tetapi saling berkaitan. 

HIV adalah virus yang menyerang sistem imun, sedangkan AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV jika tidak diobati. 

Penularan HIV dapat dicegah dengan penggunaan kondom, tidak berbagi jarum suntik, serta melakukan tes HIV secara rutin. 

Dengan terapi antiretroviral (ART) yang tepat, penderita HIV dapat hidup sehat tanpa berkembang menjadi AIDS. 

Kesadaran dan edukasi tentang HIV sangat penting untuk mencegah penyebaran virus ini.


Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Halo, selamat datang di blogku yaa.. Di sini, kita bakal ngobrolin tentang penyakit menular dengan cara yang mudah dimengerti, tapi tetap informatif. Blog ini khusus buat kamu yang ingin tahu lebih banyak soal kesehatan, terutama tentang bagaimana penyakit menular bekerja dan cara mencegahnya. Sebagai seseorang yang berlatar belakang di Teknik Laboratorium Medik, aku ingin berbagi pengetahuan bermanfaat, terutama buat kalian yang berusia 17-30 tahun. Aku akan bahas segala hal, dari penyebab, gejala, sampai pemeriksaan lab untuk mendeteksi penyakit menular lebih dini. Yuk, sama-sama belajar lebih banyak dan jaga kesehatan bareng-bareng!

Post a Comment