Hati-Hati! Sirosis Hati Bisa Menyerang Siapa Saja
Table of Contents
![]() |
Ilustrasi. (Foto : Alexander's Images by Canva) |
Apa itu sirosis hati?
Sirosis hepatis (SH) adalah sebuah penyakit yang menjangkiti organ hati, dengan karakteristik berupa hilangnya arsitektur lobular hati akibat fibrosis dan kerusakan sel-sel parenkimal serta regenerasinya yang akhirnya membentuk struktur nodular. Sirosis hati masih menjadi salah satu problem kesehatan utama di dunia. Penyakit ini menjadi penyebab kematian terbesar pada penderitanya.
Penyebab sirosis hati
Beberapa hal dapat menyebabkan sirosis hati antara lain :
Infeksi virus hepatitis (terutama hepatitis B dan C) :
- Infeksi virus hepatis B, disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV) dapat ditularkan melalui hubungan seksual tanpa alat pengaman dan transfusi darah.
- Infeksi virus hepatitis C, disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Dapat menular melalui hubungan seksual tanpa kondom atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
Konsumsi alkohol berlebihan (alkoholisme kronis).
Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan bisa menyebabkan peradangan pada hati dan menimbulkan kerusakan permanen pada sel-sel hati.
Gangguan autoimun, seperti hepatitis autoimun.
Sistem imun tubuh secara keliru menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan hati.
Penyakit metabolik, seperti hemokromatosis (kelebihan zat besi) atau penyakit Wilson (kelebihan tembaga)
Hemokromatosis adalah penyakit yang ditandai dengan penumpukan zat besi berlebihan dalam tubuh, terutama di hati, jantung, pankreas, dan organ lainnya.
Obstruksi saluran empedu kronis, seperti pada sirosis bilier primer.
PBC (sirosis bilier primer) adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan peradangan dan kerusakan pada saluran empedu kecil dan menyebabkan penumpukan di dalam hati.
Faktor risiko
Penggunaan alkohol
Mengkonsumsi alkohol merupakan kebiasaan atau perilaku gaya hidup tidak sehat yang dapat merusak fungsi hati.
Usia
Usia 40-60 tahun merupakan kelompok frekuensi tertinggi penderita sirosis hati, karena penurunan fungsi imun, penuaan , penurunan fungsi hati termasuk berkurangnya berat hati dan aliran darah di hati dapat menimbulkan fibrosisi hati.
Faktor metabolis
- Asites, merupakan akibat dari hipertensi portal dan hipoalbuminemia pada sirosis hepatis.
- Hipertensi porta, adalah peningkatan tekanan aliran darah portal lebih dari 15 mmHg yang sifatnya menetap diatas normal.
- Varises esophagus, merupakan akibat dari aliran darah yang meningkat dan peningkatan tekanan yang diakibatkannya, vena-vena pada kerongkongan yang lebih bawah akan mengembang.
Dampak
Komplikasi Medis
- Hipertensi Portal: Peningkatan tekanan darah di pembuluh portal yang mensuplai hati dapat menyebabkan varises esofagus.
- Asites: Penumpukan cairan di rongga perut merupakan komplikasi umum pada sirosis lanjut, sering kali disertai risiko infeksi spontan (peritonitis bakterial spontan)
- Ensefalopati Hepatik: Penumpukan racun dalam darah akibat gangguan detoksifikasi hati dapat menyebabkan gangguan kesadaran, kebingungan, hingga koma.
- Karsinoma Hepatoseluler (HCC): Sirosis meningkatkan risiko berkembangnya kanker hati primer.
Penurunan Fungsi Hati
Kerusakan hati mengganggu fungsi vital seperti metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat; produksi empedu; serta detoksifikasi racun. Hal ini dapat menyebabkan:
- Hipoalbuminemia (rendahnya kadar albumin dalam darah).
- Gangguan pembekuan darah akibat defisiensi faktor koagulasi.
- Ketidakseimbangan hormon dan metabolisme.
Data statistik
Selama periode tahun 2010-2012, didapatkan sebanyak 362 pasien sirosis hati yang dirawat di instalasi rawat inap penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi. Tetapi hanya ditemukan 303 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pada tahun 2010 didapatkan 112 pasien sirosis hati dengan proporsi 37%, yang meninggal sebanyak 22 orang dengan proporsi 36,7%. Tahun 2011 didapatkan 123 pasien sirosis hati dengan proporsi 40,6%, yang meninggal 22 orang dengan proporsi 36,7%. Dan tahun 2012 didapatkan 68 pasien sirosis hati dengan proporsi 22,4%, yang meninggal 16 orang dengan proporsi 26,7%. Total pasien yang meninggal dunia sebanyak 60 orang, sedangkan 243 pasien lainnya keluar dari rumah sakit dalam keadaan hidup. Prosentase penderita sirosis hati yang meninggal dalam jangka waktu 3 tahun adalah 19,8%.
Apa yang bisa dilakukan sebagai langkah pencegahan?
- Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
- Konsumsi obat-obatan harus sesuai anjuran dan resep dokter
- Memperhatikan pola tidur
- Menjaga pola makan dengan memperhatikan gizi seimbang
- Berolahraga secara teratur
- Melakukan Medical Chcek up secara rutin untuk memantau fungsi hati
Kesimpulan
Sirosis hati adalah kondisi serius yang memerlukan pengobatan dan perawatan yang tepat. Pencegahan dan deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Penulis
- Debora Natasya Yusup 3221017
- Alya Ernita 3221004
- Sehan Astri Fani 3221045
- Nadya putri oktavia 3221030
- Ridwan Khoirudin 3221042
Referensi :
- Amalia. M., Hidayati. P.H., Yanti. A.K., Vitayani.S., Gayatri. S.W. (2023). Karakteristik Pasien Sirosis Hepatis. UMI Medical Journal Vol.8 Issue:1
- Dewi, K. P., Abida, A. N., Aswandani, A., dkk. 2024. Hepatic Cirrhosis: A Literature Review. Jurnal Biologi Tropis, 24(1): 35-41.
- Maharani, B. N. P., Hendriani, A. D., & Iswari, P. W. P. (2023). Liver Cirrhosis: Pathophysiology, Diagnosis, and Management. Jurnal Biologi Tropis, 23(1), 457–463. https://doi.org/10.29303/jbt.v23i1.5763
- Sharma B, John S. Hepatic Cirrhosis. StatPearls StatPearls Publ Treasure Isl (FL); 2022 PMID
- Sulistyoningrum. E & Murtisiwi. M. (2020). Gambaran Peresepan Pasien Sirosis Hati Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta. Journal of Pharmacy Vol. 9 No. 1: 1-7.
- Usman, F.H., Birman. Y., Wahyuni. S. (2025). Profil Pasien Sirosis Hepatis di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2021. Health and Medical Journal Vol II No 2.