Evaluasi Kepatuhan terhadap Standar Biosafety di Laboratorium Medik
INFOLABMED.COM- Laboratorium medik merupakan fasilitas yang berisiko tinggi dalam penularan penyakit infeksius.
Oleh karena itu, penerapan standar biosafety menjadi aspek krusial dalam menjamin keselamatan tenaga kesehatan, pasien, dan lingkungan.
Biosafety mencakup berbagai prosedur, mulai dari penggunaan alat pelindung diri (APD), penanganan spesimen yang benar, hingga pembuangan limbah medis yang sesuai dengan regulasi.
Namun, sejauh mana tenaga laboratorium mematuhi standar tersebut masih menjadi pertanyaan penting yang memerlukan evaluasi.
Metode Evaluasi Kepatuhan
Evaluasi kepatuhan terhadap standar biosafety dapat dilakukan melalui beberapa metode, seperti observasi langsung, kuesioner, dan audit kepatuhan.
Beberapa parameter yang sering digunakan dalam penelitian evaluatif mencakup:
1. Kepatuhan terhadap penggunaan APD
Apakah tenaga laboratorium selalu menggunakan sarung tangan, masker, dan jas lab sesuai prosedur?
2. Protokol penanganan spesimen
Apakah spesimen disimpan dalam wadah yang sesuai dan diberi label dengan benar?
3. Proses dekontaminasi dan sterilisasi
Apakah peralatan dan ruang kerja didesinfeksi secara rutin?
4. Manajemen limbah laboratorium
Apakah limbah biomedis dipisahkan dan dimusnahkan sesuai prosedur?
Studi yang dilakukan di beberapa laboratorium rumah sakit di Indonesia menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan terhadap standar biosafety masih bervariasi.
Sebuah penelitian oleh Kemenkes RI (2022) menemukan bahwa hanya 75% tenaga laboratorium yang secara konsisten menggunakan APD lengkap saat bekerja.
Faktor utama yang menyebabkan ketidakpatuhan adalah kurangnya pemahaman terhadap risiko, ketersediaan APD yang terbatas, dan beban kerja yang tinggi.
Selain itu, masih ditemukan beberapa pelanggaran seperti penggunaan ulang sarung tangan yang seharusnya dibuang setelah satu kali pemakaian.
Manajemen limbah juga masih menjadi tantangan, terutama di fasilitas kesehatan dengan sumber daya terbatas.
Evaluasi kepatuhan terhadap standar biosafety sangat penting untuk meningkatkan keselamatan di laboratorium medik.
Diperlukan pelatihan rutin, pengawasan yang lebih ketat, serta kebijakan yang mendukung ketersediaan APD dan fasilitas pengelolaan limbah.
Laboratorium yang menerapkan budaya keselamatan dengan baik akan lebih siap dalam menghadapi ancaman penyakit menular serta meminimalkan risiko bagi tenaga medis dan lingkungan sekitarnya.
Post a Comment