Dampak Kesalahan Pre-Analitik terhadap Hasil Tes Laboratorium
INFOLABMED.COM- Dalam dunia laboratorium medis, tahap pre-analitik merupakan proses awal yang mencakup pengambilan, penanganan, dan transportasi sampel sebelum analisis dilakukan.
Kesalahan pada tahap ini dapat menyebabkan hasil yang tidak akurat, mempengaruhi diagnosis, dan berpotensi mengarah pada kesalahan penatalaksanaan klinis.
Jenis Kesalahan Pre-Analitik Kesalahan pre-analitik mencakup berbagai aspek, mulai dari identifikasi pasien yang salah, pemilihan tabung yang tidak sesuai, teknik pengambilan darah yang buruk, penyimpanan yang tidak tepat, hingga keterlambatan dalam transportasi sampel.
Sebuah studi menunjukkan bahwa sekitar 46-68% kesalahan dalam pengujian laboratorium terjadi pada tahap pre-analitik (Plebani, 2017).
Kesalahan ini berkontribusi terhadap hasil yang bias, baik berupa peningkatan atau penurunan kadar analit yang diukur.
Dampak terhadap Hasil Tes Kesalahan pre-analitik dapat menyebabkan berbagai efek negatif, seperti hemolisis akibat pengambilan darah yang salah, yang dapat mempengaruhi hasil tes kalium, LDH, dan bilirubin.
Selain itu, kontaminasi sampel dapat menyebabkan kesalahan dalam kultur mikrobiologi, sementara penyimpanan yang tidak sesuai dapat merusak integritas biomarker yang sensitif terhadap suhu.
Strategi Pencegahan Pencegahan kesalahan pre-analitik melibatkan edukasi dan pelatihan bagi tenaga laboratorium, implementasi standar operasional prosedur (SOP) yang ketat, serta penggunaan sistem identifikasi pasien berbasis barcode.
Teknologi seperti sistem manajemen laboratorium (LIS) juga dapat membantu memantau kesalahan dan meningkatkan akurasi data laboratorium.
Kesalahan pre-analitik merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi keakuratan hasil laboratorium.
Oleh karena itu, tenaga laboratorium medis harus memahami pentingnya prosedur pre-analitik yang benar untuk meminimalkan kesalahan dan memastikan kualitas hasil pemeriksaan demi kepentingan diagnosis yang tepat dan akurat.
Post a Comment