CD4 di Bawah 200: Risiko Infeksi Oportunistik yang Harus Diwaspadai

Table of Contents



INFOLABMED.COM- Ketika jumlah CD4 seseorang dengan HIV turun di bawah 200 sel/mm³, sistem kekebalan tubuhnya sangat lemah, sehingga rentan terhadap infeksi oportunistik (IO). Infeksi oportunistik adalah infeksi yang jarang terjadi atau tidak terlalu parah pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat, tetapi dapat mengancam jiwa pada orang dengan HIV/AIDS.

Berikut adalah beberapa risiko infeksi oportunistik yang harus diwaspadai ketika CD4 di bawah 200:

1. Pneumonia Pneumocystis jirovecii (PCP)

PCP adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh jamur.

Gejala: Batuk kering, sesak napas, demam, dan kelelahan.

Pencegahan: Obat-obatan profilaksis (pencegahan) dapat diresepkan oleh dokter.

2. Toksoplasmosis

Toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.

Dapat memengaruhi otak, mata, dan organ lainnya.

Gejala: Sakit kepala, kebingungan, kejang, dan gangguan penglihatan.

Pencegahan: Menghindari kontak dengan kotoran kucing dan mengonsumsi daging yang dimasak dengan matang.

3. Kandidiasis Esofagus

Kandidiasis adalah infeksi jamur yang dapat memengaruhi mulut, tenggorokan, dan kerongkongan.

Gejala: Nyeri saat menelan, bercak putih di mulut atau tenggorokan.

4. Tuberkulosis (TB)

TB adalah infeksi bakteri yang biasanya memengaruhi paru-paru, tetapi dapat juga memengaruhi organ lain.

Gejala: Batuk yang berlangsung lama, demam, penurunan berat badan, dan keringat malam.

5. Kompleks Mycobacterium avium (MAC)

MAC adalah infeksi bakteri yang dapat memengaruhi paru-paru, usus, dan organ lainnya.

Gejala: Demam, keringat malam, penurunan berat badan, dan diare.

6. Cytomegalovirus (CMV)

CMV adalah infeksi virus yang dapat memengaruhi mata, paru-paru, dan organ lainnya.

Gejala: Gangguan penglihatan, sesak napas, dan diare.

Pencegahan Infeksi Oportunistik

Terapi Antiretroviral (ART):

ART adalah cara paling efektif untuk mencegah infeksi oportunistik dengan meningkatkan jumlah CD4.

Penting untuk mengonsumsi obat ARV secara teratur sesuai petunjuk dokter.

Obat-obatan Profilaksis:

Dokter mungkin meresepkan obat-obatan profilaksis untuk mencegah infeksi oportunistik tertentu.

Gaya Hidup Sehat:

Pola makan sehat, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup dapat membantu mendukung sistem kekebalan tubuh.

Menghindari faktor risiko, seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.

Vaksinasi:

Beberapa vaksin dapat membantu melindungi dari infeksi tertentu.

Konsultasikan dengan dokter mengenai vaksinasi yang dianjurkan.

Kebersihan:

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Penting untuk diingat:

Jika Anda memiliki HIV dan jumlah CD4 di bawah 200, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan dan pencegahan yang tepat.

Deteksi dini dan pengobatan infeksi oportunistik sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Halo, selamat datang di blogku yaa.. Di sini, kita bakal ngobrolin tentang penyakit menular dengan cara yang mudah dimengerti, tapi tetap informatif. Blog ini khusus buat kamu yang ingin tahu lebih banyak soal kesehatan, terutama tentang bagaimana penyakit menular bekerja dan cara mencegahnya. Sebagai seseorang yang berlatar belakang di Teknik Laboratorium Medik, aku ingin berbagi pengetahuan bermanfaat, terutama buat kalian yang berusia 17-30 tahun. Aku akan bahas segala hal, dari penyebab, gejala, sampai pemeriksaan lab untuk mendeteksi penyakit menular lebih dini. Yuk, sama-sama belajar lebih banyak dan jaga kesehatan bareng-bareng!

Post a Comment