Bisakah Ibu dengan HIV Melahirkan Anak yang Sehat?
Table of Contents
INFOLABMED.COM- Ya, ibu dengan HIV tetap bisa melahirkan anak yang sehat jika menjalani perawatan medis yang tepat.
Penularan HIV dari ibu ke anak, yang disebut juga sebagai transmisi perinatal atau vertikal, dapat terjadi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Namun, dengan intervensi medis yang efektif, risiko ini dapat ditekan hingga di bawah 1%.
Langkah-langkah Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak
1. Mengonsumsi Antiretroviral (ARV) Selama Kehamilan
- Terapi antiretroviral (ARV) sangat penting dalam menekan jumlah virus dalam tubuh ibu hamil
- Ibu dengan HIV disarankan untuk memulai atau melanjutkan terapi ARV sejak sebelum kehamilan atau segera setelah diketahui hamil
- ARV membantu menjaga viral load tetap rendah sehingga mengurangi risiko penularan ke bayi.
2. Melakukan Persalinan dengan Prosedur yang Aman
- Jenis persalinan yang disarankan bergantung pada viral load ibu saat trimester ketiga:
- Jika viral load rendah (di bawah 1000 kopi/ml), persalinan normal dapat dipertimbangkan.
- Jika viral load tinggi (di atas 1000 kopi/ml), persalinan dengan operasi caesar elektif dapat mengurangi risiko penularan
- Pemberian ARV intravena saat persalinan juga dapat membantu menekan risiko infeksi.
3. Menghindari Pemberian ASI dan Menggunakan Susu Formula
- HIV dapat ditularkan melalui ASI, sehingga ibu dengan HIV disarankan untuk memberikan susu formula sebagai alternatif.
- Jika susu formula tidak tersedia atau tidak memungkinkan, ibu dapat menggunakan metode menyusui yang dikombinasikan dengan terapi ARV untuk menekan risiko penularan.
4. Pemberian ARV pada Bayi Setelah Lahir
- Bayi yang lahir dari ibu dengan HIV harus mendapatkan profilaksis ARV segera setelah lahir.
- Durasi pemberian ARV pada bayi biasanya selama 4–6 minggu, tergantung pada status kesehatan ibu dan viral load-nya.
- Bayi juga harus menjalani tes HIV berkala untuk memastikan status kesehatannya.
Post a Comment