Bagaimana Laboratorium Menentukan Diagnosis HIV?

Table of Contents

 


INFOLABMED.COM- Diagnosis HIV dilakukan melalui beberapa tahap pemeriksaan laboratorium yang akurat. 

Prosedurnya melibatkan metode skrining dan konfirmasi untuk memastikan seseorang benar-benar terinfeksi HIV. 

Berikut langkah-langkahnya:

1. Tes Skrining (Rapid Test atau ELISA)

  • Tes skrining pertama dilakukan menggunakan rapid test atau tes ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) untuk mendeteksi antibodi HIV dalam darah

  • Jika hasilnya negatif, pasien dianggap tidak terinfeksi HIV kecuali dalam periode jendela (window period) di mana antibodi belum terbentuk

  •  Jika hasilnya reaktif, pasien harus menjalani tes konfirmasi

2. Tes Konfirmasi (Western Blot atau PCR)

  • Western Blot digunakan untuk mendeteksi protein spesifik HIV dalam darah

  • Tes PCR (Polymerase Chain Reaction) mendeteksi materi genetik virus, yang lebih akurat untuk mendeteksi HIV pada tahap awal infeksi

  • Jika kedua tes menunjukkan hasil positif, maka pasien dikonfirmasi terinfeksi HIV

Dengan prosedur ini, risiko kesalahan diagnosis dapat diminimalkan, dan pasien bisa mendapatkan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisinya.

Fitri Aisyah
Fitri Aisyah Halo, selamat datang di blogku yaa.. Di sini, kita bakal ngobrolin tentang penyakit menular dengan cara yang mudah dimengerti, tapi tetap informatif. Blog ini khusus buat kamu yang ingin tahu lebih banyak soal kesehatan, terutama tentang bagaimana penyakit menular bekerja dan cara mencegahnya. Sebagai seseorang yang berlatar belakang di Teknik Laboratorium Medik, aku ingin berbagi pengetahuan bermanfaat, terutama buat kalian yang berusia 17-30 tahun. Aku akan bahas segala hal, dari penyebab, gejala, sampai pemeriksaan lab untuk mendeteksi penyakit menular lebih dini. Yuk, sama-sama belajar lebih banyak dan jaga kesehatan bareng-bareng!

Post a Comment