Prinsip Pemeriksaan Trigliserida: Metode GPO-PAP untuk Deteksi Risiko Kardiovaskular

Table of Contents

Prinsip Pemeriksaan Trigliserida Metode GPO-PAP untuk Deteksi Risiko Kardiovaskular


INFOLABMED.COM - Pemeriksaan trigliserida merupakan prosedur penting dalam menilai risiko penyakit kardiovaskular. 

Trigliserida adalah jenis lemak dalam darah yang, jika kadarnya tinggi, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. 

Metode yang umum digunakan untuk mengukur kadar trigliserida adalah metode enzimatik kolorimetri GPO-PAP (Glycerol-3-Phosphate Oxidase - p-Aminophenazone).

Prinsip Pemeriksaan Trigliserida Metode GPO-PAP

Metode GPO-PAP bekerja melalui beberapa tahap reaksi enzimatik:

  1. Hidrolisis Trigliserida: Trigliserida dalam sampel dihidrolisis oleh enzim lipase menjadi gliserol dan asam lemak bebas.

  2. Fosforilasi Gliserol: Gliserol yang terbentuk kemudian difosforilasi oleh enzim gliserol kinase (GK) dengan bantuan ATP, menghasilkan gliserol-3-fosfat dan ADP.

  3. Oksidasi Gliserol-3-Fosfat: Gliserol-3-fosfat dioksidasi oleh enzim gliserol-3-fosfat oksidase (GPO) menjadi dihidroksiaseton fosfat dan hidrogen peroksida (H₂O₂).

  4. Pembentukan Warna: H₂O₂ yang dihasilkan bereaksi dengan 4-aminoantipirin dan 4-klorofenol dalam kehadiran enzim peroksidase (POD), membentuk senyawa berwarna quinoneimine. Intensitas warna yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi trigliserida dalam sampel dan diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm.

Prosedur Pemeriksaan Trigliserida

Prosedur pemeriksaan trigliserida dengan metode GPO-PAP melibatkan langkah-langkah berikut:

  1. Persiapan Sampel: Sampel serum atau plasma EDTA digunakan untuk analisis.

  2. Penambahan Reagen: Sampel dicampur dengan reagen yang mengandung enzim-enzim yang diperlukan.

  3. Inkubasi: Campuran diinkubasi pada suhu kamar selama 10 menit atau pada 37°C selama 5 menit untuk memastikan reaksi berlangsung sempurna.

  4. Pengukuran Absorbansi: Setelah inkubasi, absorbansi diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm.

  5. Perhitungan Kadar Trigliserida: Konsentrasi trigliserida dihitung dengan membandingkan absorbansi sampel dengan standar yang diketahui.

  6. Nilai rujukan (normal range): Kadar normal trigliserida biasanya < 200 mg/dL. Hasil diatas 200 mg/dL disebut sebagai hipertrigliserida.

Pentingnya Pemeriksaan Trigliserida

Mengetahui kadar trigliserida dalam darah penting untuk:

  • Menilai Risiko Kardiovaskular: Kadar trigliserida yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.

  • Pemantauan Terapi: Bagi individu yang menjalani terapi penurun lipid, pemeriksaan ini membantu memantau efektivitas pengobatan.

  • Deteksi Gangguan Metabolik: Kadar trigliserida yang abnormal dapat mengindikasikan gangguan metabolik seperti diabetes mellitus.

Pemeriksaan trigliserida sebaiknya dilakukan secara rutin, terutama bagi individu dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular, untuk menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi serius.

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment