Penyakit Menular Sifilis
![]() |
Ilustrasi. (Foto : Jarun011 by Canva) |
Apa Itu Sifilis?
Sifilis merupakan salah satu penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Sifilis merupakan penyakit yang progresif dengan gambaran klinis aktif (stadium primer, sekunder, dan tersier) serta memiliki periode asimtomatik (stadium laten).
Penyakit sifilis merupakan infeksi yang dapat ditularkan terutama melalui kontak seksual dengan pasangan yang terinfeksi melalui penis, vagina, anal dan oral, kontak langsung denganlesi / luka yang terinfeksi.
Namun demikian, penularan dapat juga terjadi dari ibu yang menderita sifilis ke janinnya melalui plasenta pada stadium akhir kehamilan, melalui produk darah atau transfer jaringan yang telah tercemar, kadang-kadang dapat ditularkan melalui alat kesehatan.
Apa Penyebab Sifilis?
Penyebab terjadinya sifilis antara lain yaitu melalui :
- Penularan seksual : terjadi melalui hubungan seksual, baik vaginal, anal, maupun oral, di mana bakteri penyebab sifilis (Treponema pallidum.) dapat berpindah melalui kontak langsung dengan luka infeksi
- Kontak langsung dengan cairan tubuh penderita melalui luka kecil atau lecet pada kulit atau selaput lender
- Penularan vertical : penularan dari ibu yang terinfeksi kepada janin selama kehamilan,
Apa Saja Faktor Risiko Sifilis?
- Usia : rentang usia 21-29 tahun mungkin lebih aktif secara seksual dan mungkin kurang memperhatikan praktik seks yang aman
- Jenis Kelamin : Jenis kelamin mengambarkan dorongan seksual, fisik dan emosi lebih dominan pada laki-laki dibandingkan perempuan.
- Jenis Pekerjaan : Jenis pekerjaan dapat meningkatkan mobilitas dan interaksi yang berisiko memunculkan hubungan seksual yang mengarah pada perilaku seksual yang tidak sehat sehingga memudahkan transmisi infeksi menular seksual.
- Pendidikan : Tingkat pendidikan dapat menggambarkan keingintahuan dan kemampuan mayarakat dalam memahami sebuah informasi mengenai penyakit menular seksual
- Penggunaan obat-obatan : Penggunaan obat-obatan terlarang dapat menularkan infeksi menular seksual baik dari penggunaan jarum suntik bersama ataupun perilaku seksual yang tidak terkontrol dan tidak aman.
Dampak Apa yang Dapat Timbul Akibat Sifilis?
- Kecacatan Tubuh (Gumma): Lesi atau luka pada kulit, tulang, dan organ lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan permanen.
- Infeksi Otak (Neurosifilis): sifilis menyebabkan gangguan saraf seperti meningitis, kelumpuhan, atau demensia
- Kematian : Tanpa pengobatan, sifilis dapat merusak jantung, otak, atau organ lain, yang berpotensi menyebabkan kematian.
- Komplikasi pada Kehamilan : Pada ibu hamil, sifilis dapat menyebabkan aborsi spontan, kelahiran prematur, kematian janin dalam rahim, bayi lahir prematur, atau cacat bawaan
Data Kasus Sifilis yang Terdeteksi
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2020 terdapat 7,1 juta kasus baru sifilis secara global.
Berdasarkan data surveilans IMS pada Tahun 2018 total kasus Sifilis yang dilaporkan sebanyak 115.045 kasus.
Di Indonesia, infeksi menular seksual yang paling banyak ditemukan adalah sypilis dan gonorrhea.
Prevalensi infeksi menular seksual di Indonesia sangat tinggi ditemukan di kota Bandung, yaitu dengan prevalensi infeksi gonorrhea sebanyak 37,4%, Chlamydia 34,5%, dan sypilis 25,2%.
Analisis mendapatkan bahwa pada kelompok kasus (positif sifilis) sebagian besar adalah pendidikan rendah sebanyak 64 orang (77,1%), rata-rata usia kasus (positif sifilis) adalah 32,89 tahun, belum menikah sebanyak 49 orang (59,0%), laki-laki sebanyak 66 orang (79,5%), perempuan sebanyak 17 orang (20,5 %).
Bagaimana Langkah Pencegahan Sifilis?
- Melakukan hubungan seksual yang aman
- Tidak bergonta-ganti pasangan seksual
- Tidak mengkonsumsi obat-obatan telarang seperti narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA)
- Skrining awal sifilis dan infeksi menular seksual lain terutama bagi yang berisiko tinggi, dan ibu hamil,
- Menghindari penggunaan jarum suntik bekas atau berbagi jarum dengan orang lain untuk mencegah penularan melalui dara
Kesimpulan
Sifilis adalah penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, ditularkan melalui kontak seksual, darah, atau dari ibu ke janin.
Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kecacatan, infeksi otak, hingga kematian.
Faktor risiko meliputi usia muda, perilaku seksual tidak aman, dan penggunaan narkoba.
Pencegahan dapat dilakukan dengan hubungan seksual aman, skrining dini, dan menghindari penggunaan jarum suntik bersama.***
Penulis :
- Erika Melvyona Satya Darmawan (3221020)
- Ameilisa Eka Nurriani (3221007)
- Nia Riyana Nurcahyani (3221033)
- Shyndiayu Regiana (3221049)
Referensi :
- Kadatua, M. H., Kurniati, A., Wakan, M., Nanlohy, W., & Drakel, R. (2024). KEJADIAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) SIFILIS PADA IBU MASA PERINATAL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SULI. Jurnal Ilmu Kebidanan Dan Kesehatan, 15(2), 156–162.
- Patanduk, E., et al (2022). Jambura Journal Of Health Science And Research Analisis Faktor Risiko Kejadian Sifilis Pada Pasien Di Pusat Kesehatan Reproduksi Kotaraja. Jambura Journal Of Health Science And Research, 5(1), 285-294. https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/jjhsr/index
- Ruangtragool, L., Silver, R., Machiha, A., Gwanzura, L., Hakim, A., Lupoli, K., Musuka, G., Patel, H., Mugurungi, O., Tippett Barr, B. A., & Rogers, J. H. (2022). Factors associated with active syphilis among men and women aged 15 years and older in the Zimbabwe Population-based HIV Impact Assessment (2015–2016). PLOS ONE, 17(3), e0261057. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0261057
- Umniya.(2023). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Sifilis. Jurnal Penelitian Perawat Profesional. Volume 5 (4). e-ISSN 2715-6885
- Yuindartanto, A., Hidayati, A. N., Indramaya, D. M., Listiawan, M. Y., Ervianti, E., & Damayanti, D. (2022). Risk Factors of Syphilis and HIV/AIDS Coinfection. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin, 34(2), 114–119. https://doi.org/10.20473/bikk.V34.2.2022.114-119