Memahami Pemeriksaan APTT: Pentingnya Deteksi Gangguan Pembekuan Darah
INFOLABMED.COM - Pemeriksaan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) merupakan tes laboratorium yang digunakan untuk menilai aktivitas faktor koagulasi dalam jalur intrinsik dan jalur bersama.
Tes APTT juga penting dalam mendiagnosis gangguan pembekuan darah dan memantau terapi antikoagulan seperti heparin.
Prosedur Pemeriksaan APTT
Proses pemeriksaan APTT dimulai dengan pengambilan sampel darah vena yang ditampung dalam tabung berisi antikoagulan natrium sitrat.
Baca juga : Tes Saring Hemostasis : Tes APTT (Activated Partial Thromboplastin Time)
Setelah itu, sampel dipisahkan menjadi plasma melalui proses sentrifugasi.
Kemudian, reagen yang mengandung fosfolipid dan aktivator seperti kaolin atau silika ditambahkan ke dalam plasma untuk memulai jalur koagulasi intrinsik.
Waktu yang dibutuhkan hingga terbentuknya bekuan darah diukur dan dibandingkan dengan nilai normal untuk menentukan adanya kelainan.
Indikasi Pemeriksaan APTT
Pemeriksaan APTT diindikasikan untuk:
- Skrining kelainan pembekuan darah sebelum operasi.
- Monitoring terapi heparin.
- Mendeteksi gangguan seperti hemofilia A dan B, penyakit von Willebrand, dan defisiensi faktor koagulasi lainnya.
Interpretasi Hasil APTT
Nilai APTT yang memanjang dapat mengindikasikan:
- Defisiensi faktor koagulasi jalur intrinsik.
- Kehadiran inhibitor seperti lupus anticoagulant.
- Penggunaan obat antikoagulan.
- Penyakit hati atau kondisi lain yang mempengaruhi produksi faktor koagulasi.
Sebaliknya, nilai APTT yang lebih pendek dari normal jarang terjadi dan umumnya kurang signifikan secara klinis.
Baca juga : Tes Profil Koagulasi: Tujuan, Jenis, Prosedur, Biaya, dan Evaluasi Hasil
Pemeriksaan APTT memainkan peran krusial dalam evaluasi sistem hemostasis tubuh.
Dengan memahami prosedur, indikasi, dan interpretasi hasilnya, tenaga medis dapat memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat bagi pasien dengan gangguan pembekuan darah.***
Post a Comment