Kisah Nyata Perawat yang Kehilangan Kaki Akibat Infeksi Bakteri Langka: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Table of Contents

 

INFOLABMED.COM - Ed Rivas, seorang perawat berusia 49 tahun asal Arizona, mengalami perubahan hidup yang drastis setelah terinfeksi bakteri langka selama liburan di Florida. 

Infeksi ini, yang disebabkan oleh Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), mengharuskannya menjalani amputasi kaki untuk menyelamatkan nyawanya.

Awal Mula Infeksi

Semua bermula ketika Ed kakinya terluka saat berjalan-jalan di Florida. Luka kecil itu tampak tidak berbahaya, tetapi sesampainya di rumah, kakinya membengkak dan berubah warna menjadi ungu. 

Kondisinya semakin memburuk, hingga ia segera dibawa ke rumah sakit setempat.

Dokter menemukan bahwa infeksi telah menyebar ke aliran darahnya, membuat situasinya menjadi kritis. 

Selama 15 hari di rumah sakit, Ed menjalani empat operasi. Tiga operasi pertama bertujuan untuk menyelamatkan kakinya, tetapi akhirnya dokter harus mengamputasi bagian bawah kaki kirinya untuk menghentikan penyebaran infeksi.

Dampak pada Kehidupan Pribadi

Sebagai seorang perawat selama 16 tahun, Ed terbiasa merawat pasien. Namun kini ia harus beradaptasi dengan peran baru sebagai pasien. 

Aktivitas sehari-hari menjadi lebih sulit dan memakan waktu. Selain itu, ketidakmampuannya untuk bekerja sementara waktu menimbulkan tantangan finansial bagi keluarganya.

Meski demikian, Ed tetap optimis. Ia berharap mendapatkan kaki palsu dan kembali bekerja tanpa batasan. “Tujuan saya adalah kembali membantu orang lain,” ujarnya penuh semangat.

Apa Itu MRSA?

MRSA adalah jenis bakteri Staphylococcus aureus yang kebal terhadap antibiotik tertentu, seperti metisilin. 

Infeksi ini jarang terjadi tetapi sangat sulit diobati. Biasanya, MRSA menyerang individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah atau luka terbuka. 

Dalam kasus Ed, tindakan cepat dengan pergi ke rumah sakit adalah langkah yang menyelamatkan nyawanya.

Kisah Ed Rivas adalah pengingat penting tentang bahaya infeksi bakteri dan perlunya tindakan cepat. 

Infeksi kecil sekalipun bisa menjadi serius jika tidak ditangani dengan baik. Ed berharap kisahnya dapat menginspirasi orang lain untuk tetap kuat menghadapi tantangan hidup.***