Hari AIDS Sedunia: Pentingnya Edukasi dan Deteksi Dini HIV-AIDS
INFOLABMED.COM, Jakarta – Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap 1 Desember menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang HIV dan AIDS.
Meski sering disalahartikan sebagai hal yang sama, keduanya memiliki perbedaan mendasar.
Menurut Dr. Boyke, HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit akibat infeksi HIV yang tidak tertangani.
Baca juga : Lonjakan Kasus HIV/AIDS di Surabaya: Tantangan Besar bagi Generasi Produktif
"HIV itu virusnya, sementara AIDS adalah sindromnya. Dari infeksi HIV hingga berkembang menjadi AIDS membutuhkan waktu sekitar 10 tahun. Walaupun obat antiretroviral sudah tersedia, HIV tetap tidak bisa disembuhkan. Penderita harus mengonsumsi obat seumur hidup," jelas Dr. Boyke.
Pentingnya Deteksi Dini HIV/AIDS
Deteksi dini menjadi langkah kunci dalam pengelolaan dan pencegahan HIV. Dr. Boyke menyarankan pemeriksaan berkala bagi individu yang pernah melakukan hubungan seksual berisiko.
"Pemeriksaan biasanya dilakukan tiga hingga enam bulan setelah hubungan seksual terakhir. Namun, selama enam bulan pertama setelah infeksi, tidak ada gejala yang muncul. Pemeriksaan darahlah yang menjadi indikator utama," tambahnya.
Pengobatan dan Edukasi
Walau belum ada obat yang dapat menghilangkan HIV sepenuhnya, terapi antiretroviral (ARV) mampu mengurangi jumlah virus dalam tubuh dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Baca juga : PEMERIKSAAN HIV (Human Immunodeficiency Virus)
"Dengan pengobatan rutin, penderita dapat hidup produktif, tetapi kesembuhan total masih belum mungkin," ujar Dr. Boyke.
Selain itu, edukasi tentang HIV-AIDS sangat penting untuk memutus rantai penularan.
Pemahaman masyarakat mengenai cara penularan, seperti melalui hubungan seksual tanpa pelindung, jarum suntik yang terkontaminasi, atau dari ibu ke anak saat melahirkan, perlu ditingkatkan.
Pencegahan: Langkah Terbaik
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Menggunakan alat pelindung saat berhubungan seksual, tidak berbagi jarum suntik, dan mengikuti tes HIV secara berkala adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan.
Sebagai tambahan, Dr. Boyke mengingatkan bahwa selain HIV, ada banyak penyakit menular seksual lain seperti herpes, hepatitis B dan C, serta HPV yang juga memerlukan perhatian serius.
Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah preventif, masyarakat dapat berperan aktif dalam memutus rantai penularan HIV-AIDS.
Jika Anda merasa berisiko, segera lakukan pemeriksaan dini dan konsultasikan dengan tenaga medis terpercaya.***
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.
Post a Comment