Metode Pelaporan Gram-Stained Vaginal Smears untuk Mendiagnosis Bacterial Vaginosis dan Vaginitis

Table of Contents

 

Metode Pelaporan Gram-Stained Vaginal Smears untuk Mendiagnosis Bacterial Vaginosis dan Vaginitis

INFOLABMED.COM - Bacterial vaginosis (BV) dan vaginitis merupakan kondisi kesehatan wanita yang sering dialami, khususnya di usia subur. 

BV, khususnya, dicirikan oleh perubahan mikrobiota vagina dari dominasi bakteri Lactobacillus menjadi campuran bakteri seperti Gardnerella vaginalisPrevotella spp.Mobiluncus spp., dan seringkali bakteri anaerob lainnya serta Mycoplasma hominis

Kondisi ini dapat meningkatkan pH vagina di atas 4,5, mengakibatkan bau amis terutama saat ditambahkan KOH pada cairan vagina. 

Baca juga : Persiapan KOH: Tes Diagnostik untuk Infeksi Jamur

Deteksi dini dan akurat melalui metode pelaporan Gram-stained vaginal smear berperan penting dalam mendiagnosis BV dan vaginitis untuk mencegah komplikasi serius seperti kelahiran prematur dan infeksi pada masa kehamilan.

Prosedur Pengumpulan Spesimen

Spesimen dikumpulkan menggunakan swab kapas steril dari forniks posterior vagina. 

Pengumpulan dilakukan sesuai standar prosedur laboratorium untuk memastikan sampel tidak terkontaminasi. 

Proses ini penting untuk mendapatkan hasil yang representatif dari flora vagina sehingga hasil diagnosis dapat dipercaya.

Teknik Pewarnaan Gram dan Evaluasi Morfotipe Bakteri

Setelah pengumpulan, sampel menjalani prosedur pewarnaan Gram dengan modifikasi Kopeloff dan pewarna fuchsin dasar 0,1% sebagai counterstain. 

Langkah-langkahnya meliputi penggunaan kristal violet dengan penambahan natrium bikarbonat untuk menstabilkan pewarnaan pada sel dan bakteri. 

Dalam pemeriksaan mikroskopis, morfotipe bakteri dan sel inang dievaluasi dengan seksama untuk menentukan keseimbangan mikrobiota.

Berdasarkan skor tertentu, mikroorganisme dikategorikan ke dalam 3 kelompok:

  1. Skor 0–3: “Morfotipe konsisten dengan mikrobiota vagina normal.”
  2. Skor 4–6: “Morfotipe campuran konsisten dengan transisi dari mikrobiota vagina normal.”
  3. Skor 7–10: “Morfotipe campuran konsisten dengan bacterial vaginosis.”

Tanda-Tanda Khas Diagnosis BV Melalui Gram Stain

Pada kasus bacterial vaginosis, beberapa indikator umum dapat dikenali melalui pewarnaan Gram, seperti:

  • Clue cells: sel epitel vagina yang dikelilingi bakteri sehingga batas sel kabur. Keberadaan clue cells menjadi salah satu indikator BV.
  • Penurunan Lactobacillus: dengan bertambahnya jumlah Gardnerella vaginalisMobiluncus spp., dan bakteri gram negatif atau variabel lainnya. Skor BV yang tinggi (7–10) menandakan pertumbuhan bakteri tersebut.
  • Bau amis dan pH tinggi: Ketidakseimbangan mikrobiota dapat memicu perubahan bau pada cairan vagina dan peningkatan pH di atas 4,5.

Metode pewarnaan Gram juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi candidiasis, yang ditandai dengan keputihan tebal serta pH normal (sekitar 4,2). 

Candidiasis dapat didiagnosis lebih akurat melalui kultur daripada metode Gram, terutama ketika gejala klinis mengarah pada infeksi jamur dan wet mount negatif.

Pentingnya Kualitas Kontrol dalam Pelaporan Hasil

Untuk menjaga akurasi pelaporan, perlu dilakukan kontrol kualitas dengan mengembangkan koleksi smear yang mencerminkan skor BV dari 0 hingga 10 sebagai alat pelatihan. 

Koleksi ini memungkinkan laboratorium melakukan uji kompetensi dan memastikan bahwa hasil interpretasi sesuai standar. 

Uji korelasi dilakukan dengan menumbuhkan sampel pada media agar coklat dan mengevaluasi keberadaan Lactobacillus atau Gardnerella sesuai skor.

Laporan Standar Laboratorium

Pelaporan hasil Gram-stain vaginal smear di laboratorium meliputi kuantifikasi morfotipe bakteri, seperti:

  1. Sel darah putih (WBC) dan sel darah merah (RBC)
  2. Clue cells sebagai indikator BV
  3. Jamur dan morfotipe patogen lainnya, termasuk diplokokus gram-negatif yang konsisten dengan Neisseria spp.

Pada akhirnya, pelaporan menggunakan deskripsi standar berdasarkan skor akhir, misalnya “Morfotipe konsisten dengan bacterial vaginosis” untuk skor tinggi.

Manfaat Diagnostik Gram-Stain bagi Tenaga Medis dan Pasien

Pelaporan Gram-stained vaginal smear memiliki keuntungan karena menyediakan informasi cepat dan akurat terkait status mikrobiota vagina pasien. 

Gram-stain membantu mengkonfirmasi BV saat fasilitas laboratorium terbatas. 

Meski metode ini kurang spesifik dibandingkan kultur untuk identifikasi jamur atau trichomoniasis, metode ini berperan penting dalam klinik untuk diagnosis BV, candidiasis, dan purulent vaginitis. 

Dengan adanya hasil pelaporan Gram-stain, tenaga medis dapat lebih mudah menentukan rencana terapi yang tepat, seperti pemberian metronidazole atau clindamycin untuk pengobatan BV.

Pelaporan Gram-stained vaginal smear merupakan alat diagnostik yang andal dan efektif untuk mengidentifikasi ketidakseimbangan mikrobiota vagina, khususnya pada bacterial vaginosis dan vaginitis. 

Melalui pendekatan ini, mikrobiota abnormal dapat segera diidentifikasi sehingga penanganan dapat dilakukan lebih dini, mengurangi risiko komplikasi serius yang mungkin terjadi.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment