Areas of Concern within Modern Genetics: Mengupas Dampak Teknologi Genetika di Era Modern

Table of Contents

 

Areas of Concern within Modern Genetics Mengupas Dampak Teknologi Genetika di Era Modern

INFOLABMED.COM - Teknologi genetika modern telah berkembang pesat, namun berbagai inovasi ini juga memunculkan sejumlah kekhawatiran. 

Di antara banyaknya terobosan ilmiah, ada empat area yang menjadi perhatian publik utama: pengembangan tanaman hasil rekayasa genetika (Genetically Modified/GM crops), penggunaan data DNA pribadi, potensi penyalahgunaan terapi gen, dan pharming—penggunaan hewan untuk memproduksi protein rekombinan. 

Setiap aspek ini menimbulkan isu etis, sosial, dan ilmiah yang perlu kita perhatikan.

Baca juga : Genetika di Dunia Modern: Menguak Rahasia DNA dan Perannya dalam Kehidupan Kita

GM Crops: Kekhawatiran Kesehatan dan Lingkungan

Tanaman hasil rekayasa genetika, atau sering disebut GM crops, telah menjadi perdebatan global selama beberapa dekade. 

Salah satu kekhawatiran utama adalah dampaknya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. 

Pada tahun 1994, tomat hasil rekayasa genetika, FlavrSavr, diperkenalkan ke pasar. 

Tanaman ini dirancang agar masa simpan lebih lama tanpa cepat membusuk. 

Meskipun secara teori tanaman ini aman, masyarakat mulai mempertanyakan apakah aman untuk dikonsumsi.

Baca juga : Mengungkap Proses: Bagaimana DNA Diurutkan (How DNA is Sequenced)

Salah satu masalah besar yang diangkat adalah keberadaan gen tahan antibiotik dalam tanaman GM tersebut, yang mungkin berkontribusi terhadap penyebaran resistensi antibiotik di antara bakteri usus manusia. 

Meskipun beberapa studi menyatakan bahwa peluang perpindahan gen dari makanan ke bakteri usus sangat kecil, masalah ini tetap menjadi perhatian besar.

Dari sudut pandang lingkungan, ada kekhawatiran bahwa GM crops dapat menyebabkan polusi genetika jika gen tahan herbisida atau serangga yang dimasukkan ke tanaman ini berpindah ke tanaman liar. 

Contohnya adalah perkawinan silang antara tanaman minyak (Brassica napus) dengan tanaman liar (Sinapis arvensis). Ini dapat menciptakan "gulma super" yang sulit dikendalikan.

Data DNA Pribadi: Antara Privasi dan Diskriminasi

Penggunaan data DNA pribadi juga menjadi salah satu topik yang memicu perdebatan. 

Di era digital, pengumpulan dan penyimpanan data genetik individu telah menjadi hal umum. 

Salah satu kekhawatiran yang timbul adalah penyimpanan profil genetik orang yang tidak melakukan kejahatan. 

Selain itu, ada kekhawatiran mengenai penggunaan data genetik oleh perusahaan asuransi, yang dapat mendiskriminasi individu dengan gen "buruk" atau kecenderungan terhadap penyakit tertentu.

Privasi menjadi isu besar dalam hal ini. Beberapa orang ingin mengetahui kecenderungan genetik mereka terhadap penyakit yang muncul di usia lanjut, tetapi ada juga yang lebih memilih untuk tidak mengetahuinya. 

Masyarakat harus diberikan kebebasan dalam memilih, tanpa adanya paksaan atau diskriminasi dari pihak ketiga.

Terapi Gen: "Designer Babies" dan Risiko Etis

Terapi gen merupakan salah satu inovasi besar di bidang medis, dengan potensi menyembuhkan penyakit genetik yang sebelumnya tidak bisa diobati. 

Namun, hal ini juga membuka pintu terhadap penciptaan "designer babies," di mana terapi gen digunakan untuk memodifikasi gen janin sehingga memiliki sifat-sifat tertentu, seperti kecerdasan atau penampilan fisik.

 Praktik ini memicu perdebatan etis yang mendalam, karena banyak pihak yang menilai bahwa kita tidak seharusnya "bermain Tuhan" dalam menentukan masa depan genetika manusia.

Selain itu, germ-line gene therapy, yang mengubah gen pada tingkat embrio dan diwariskan ke generasi berikutnya, menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak jangka panjang yang mungkin tidak dapat diprediksi. 

Meskipun teknologi ini memiliki potensi untuk mencegah penyakit genetik yang serius, masih ada risiko besar yang menyertainya.

Pharming: Etika di Balik Penggunaan Hewan Rekayasa Genetika

Pharming adalah penggunaan hewan yang direkayasa secara genetis untuk memproduksi protein rekombinan yang digunakan dalam obat-obatan. 

Misalnya, sapi atau kambing direkayasa untuk menghasilkan susu yang mengandung protein tertentu yang berguna dalam pengobatan manusia. 

Meski terdengar menjanjikan, banyak pihak mempertanyakan etika di balik manipulasi genetika pada hewan.

Proses rekayasa genetik ini sering kali menyebabkan penderitaan pada hewan yang terlibat. 

Dari perubahan fisik yang signifikan hingga masalah kesehatan yang serius, praktik ini memicu perdebatan tentang bagaimana kita memprioritaskan kemajuan teknologi di atas kesejahteraan hewan.

Mengatasi Kekhawatiran Publik

Untuk menjawab kekhawatiran publik mengenai teknologi genetika modern, ada beberapa langkah yang bisa diambil. 

Pertama, transparansi dalam pengembangan dan penggunaan teknologi ini sangat penting. 

Informasi harus disampaikan dengan jelas, sehingga masyarakat dapat memahami risiko dan manfaatnya.

Kedua, regulasi yang ketat harus diterapkan untuk menghindari penyalahgunaan teknologi, terutama dalam hal data DNA pribadi dan terapi gen. 

Pemerintah dan lembaga kesehatan internasional perlu menetapkan batasan yang jelas untuk melindungi privasi dan hak asasi manusia.

Terakhir, diperlukan lebih banyak penelitian tentang dampak jangka panjang dari teknologi genetika, baik dari sisi kesehatan maupun lingkungan. 

Dengan data yang cukup, kita dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana teknologi ini digunakan di masa depan.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment