Cara Mengetes Kesuburan Pria: Jenis Tes dan Prosedur yang Perlu Diketahui
INFOLABMED.COM - Bagi pasangan suami istri yang mengalami kesulitan untuk memiliki anak, masalah infertilitas sering kali menjadi salah satu penyebab yang memerlukan perhatian khusus.
Penting untuk diingat bahwa infertilitas bukan hanya masalah yang dihadapi oleh wanita, tetapi juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang ada pada pria.
Oleh karena itu, tes kesuburan pria menjadi langkah penting dalam menentukan penyebab serta cara mengatasinya.
Jenis Tes Kesuburan Pria
Sama halnya dengan wanita, pria juga dapat mengalami masalah infertilitas yang dapat mempengaruhi kemampuan pasangan untuk hamil.
Berikut adalah beberapa jenis tes yang umumnya dilakukan untuk mengetes kesuburan pria:
Tes Pemeriksaan Fisik
Tes pemeriksaan fisik dilakukan oleh dokter spesialis urologi untuk mengevaluasi kondisi kesehatan reproduksi pria.
Dalam tes ini, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan secara menyeluruh serta memeriksa kondisi fisik yang dapat mempengaruhi kesuburan.
Salah satu kondisi yang dicari adalah varikokel, yaitu pembesaran pembuluh darah pada skrotum yang dapat menghambat aliran darah dan mengganggu fungsi reproduksi.
Analisa Sperma
Analisa sperma merupakan prosedur utama dalam tes kesuburan pria. Prosedur ini dilakukan untuk menilai kualitas sperma, termasuk jumlah, bentuk, dan motilitas (pergerakan) sperma.
Pengambilan sampel sperma biasanya dilakukan melalui masturbasi, kemudian dianalisis di laboratorium.
Jika ditemukan masalah, seperti tidak adanya sperma dalam cairan ejakulat, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur lanjutan untuk mendapatkan sampel sperma.
Tes Hormon
Tes hormon dilakukan untuk mengetahui apakah ada ketidakseimbangan hormon yang dapat mempengaruhi produksi sperma.
Hormon-hormon yang berperan penting dalam proses ini adalah Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH).
Tes hormon dilakukan dengan mengambil sampel darah, yang kemudian akan dianalisis di laboratorium.
Tes Genetik
Tes genetik digunakan untuk mendeteksi kelainan kromosom yang mungkin menjadi penyebab infertilitas, terutama pada pria dengan kondisi azoospermia (tidak ada sperma dalam air mani) atau oligozoospermia (jumlah sperma rendah).
Tes ini dapat membantu mengidentifikasi masalah genetik yang mungkin mempengaruhi kesuburan.
Biopsi Testis
Biopsi testis dilakukan untuk mengetahui penyebab masalah pada produksi sperma, seperti adanya kanker atau tumor testis.
Dalam prosedur ini, sampel jaringan diambil dari testis untuk dianalisis.
Biopsi testis juga bisa digunakan sebagai langkah lanjutan jika tidak ditemukan sperma dalam ejakulasi atau jika jumlah sperma sangat rendah.
Prosedur Lanjutan dalam Biopsi Testis
Beberapa prosedur biopsi testis yang sering dilakukan antara lain:
Percutaneous Epididymal Sperm Extraction (PESA): Prosedur ini menggunakan jarum kecil untuk mengambil sperma dari epididimis tanpa pembedahan. Teknik ini efektif untuk kasus dengan sumbatan pada saluran sperma.
Testicular Sperm Aspiration (TESA): Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan jarum langsung ke jaringan testis untuk mengambil sperma, terutama jika prosedur PESA tidak berhasil.
Microdissection Testicular Sperm Extraction (MicroTESE): Prosedur ini dilakukan pada pria dengan produksi sperma yang sangat rendah atau tidak ada sperma sama sekali. Tindakan ini menggunakan mikroskop untuk mengevaluasi dan mengambil sperma langsung dari testis.
Tes-tes ini memberikan informasi penting yang dapat membantu pasangan dan dokter dalam menentukan langkah terbaik untuk mengatasi masalah infertilitas.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.**
Post a Comment