Dosen UNUSA, Gilang Nugraha, Raih Prestasi di Program Akuisisi Pengetahuan Lokal BRIN

Table of Contents

 

INFOLABMED.COM -  Gilang Nugraha, S.Si., M.Si., seorang dosen D4 Analis Kesehatan di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), berhasil mengukir prestasi gemilang. 

Karya ilmiahnya yang berjudul Teknik Pengambilan dan Penanganan Spesimen Darah Vena Manusia untuk Penelitian berhasil diakuisisi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

BRIN baru-baru ini mengumumkan hasil seleksi Program Akuisisi Pengetahuan Lokal dalam Bentuk Buku dan Audiovisual Tahun 2022 periode I. 

Berdasarkan surat nomor B-539/II.7/FR/5/2022, sebanyak 55 judul karya terdiri dari 39 audiovisual dan 16 buku dinyatakan lolos dalam program ini. 

Dari sekian banyak peserta, baik dari kalangan akademisi maupun praktisi, Gilang Nugraha adalah satu-satunya perwakilan dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jawa Timur yang berhasil lolos seleksi.

Sebagai Wakil Ketua Umum II DPP Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Gilang Nugraha merasa sangat bersyukur dan bangga atas pencapaian ini. 

Ia menekankan pentingnya penerbit BRIN yang memperhatikan kaidah penulisan ilmiah dalam proses editing dan review.

"Persaingan sangat ketat, terutama dengan penulis lain yang mungkin sudah bergelar doktor, profesor, atau bahkan peneliti profesional. Dari total 16 buku yang diakuisisi, salah satunya adalah buku saya," ungkap Gilang.

Gilang memulai penulisannya pada tahun 2020, terinspirasi dari minimnya referensi yang tersedia saat ia melakukan penelitian. 

Buku ini berfokus pada prosedur pengambilan darah manusia untuk penelitian, topik yang sering dihadapi oleh peneliti di bidang medis dan kesehatan.

"Saya mengirimkan naskah ke LIPI Press (sekarang Penerbit BRIN) pada Januari 2021. Prosesnya memang cukup lama karena pandemi, dan baru diterbitkan pada Januari 2022," jelasnya.

Sebagai anggota Himpunan Kimia Klinik Indonesia, Gilang juga merasa bangga saat karyanya masuk dalam program akuisisi BRIN pada Mei 2022. 

Ia kemudian menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan menerima penghargaan serta insentif dari BRIN pada Juni 2022.

Menurut Gilang, Program Akuisisi Pengetahuan Lokal ini adalah bentuk kontribusi lembaga riset dalam menyediakan produk informasi yang kredibel dan inovatif untuk menjaga dan melestarikan pengetahuan lokal Indonesia. 

Program ini bertujuan menyediakan sumber literasi pengetahuan lokal dalam bentuk buku atau audiovisual yang dapat diakses secara gratis oleh masyarakat.

Gilang memberikan tips bagi para dosen yang ingin karya mereka lolos dalam program akuisisi BRIN.

 "Buku yang kita susun harus memenuhi anatomi buku sesuai jenis yang akan diterbitkan. Penerbit BRIN menyediakan template dan panduan yang jelas di website mereka. Pastikan juga isi buku kita memiliki keabsahan, orisinalitas, dan kebaruan," tambah pria kelahiran Serang, Juli 1990 ini.***