RBC: Sel Darah Merah yang Penting bagi Kehidupan
INFOLABMED.COM - RBC, atau red blood cell, yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai sel darah merah, merupakan komponen vital dalam sistem peredaran darah manusia.
Sel darah merah bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membawa karbon dioksida kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan.
Sel darah merah diproduksi di sumsum tulang dan mengandung hemoglobin, sebuah protein yang memungkinkan mereka mengikat dan mengangkut oksigen.
Hanya dua atau tiga tetes darah manusia dapat mengandung sekitar satu miliar sel darah merah, yang memberi darah warna merah khasnya.
Jumlah Sel Darah Merah yang Rendah: Anemia
Jumlah sel darah merah yang rendah, atau anemia, dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, sesak napas, dan pusing.
Jika tidak diobati, anemia bisa berujung pada komplikasi serius. Banyak kasus anemia terjadi karena pola makan yang kurang kaya nutrisi.
Makanan yang kaya akan zat besi dan vitamin dapat membantu meningkatkan jumlah sel darah merah.
Besi heme, yang ditemukan dalam daging merah dan ikan, merupakan salah satu bentuk zat besi yang mudah diserap oleh tubuh.
Selain itu, anemia juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti gangguan pendarahan dan penyakit ginjal.
Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan perawatan yang terbaik.
Penggunaan Sel Darah Merah dalam Dunia Medis
Sel darah merah merupakan komponen darah yang paling sering ditransfusikan.
Pasien yang paling membutuhkan transfusi sel darah merah termasuk mereka yang menderita anemia kronis akibat gagal ginjal atau pendarahan gastrointestinal, serta mereka yang mengalami kehilangan darah akut akibat trauma.
Sel darah merah juga digunakan untuk mengobati gangguan darah seperti penyakit sel sabit.
Proses Pengumpulan Sel Darah Merah
Sel darah merah dipersiapkan dari darah utuh dengan menghilangkan plasma, bagian cairan dari darah.
Kadang-kadang, ini dilakukan setelah seseorang menyumbangkan satu pint darah utuh, menghasilkan beberapa komponen (sel darah merah, plasma, dan trombosit) yang dapat diberikan kepada pasien yang berbeda.
Metode lainnya adalah melalui proses yang disebut apheresis, di mana hanya sel darah merah yang dipertahankan sementara plasma dan trombosit dikembalikan kepada donor.
Beberapa donor mengatakan bahwa metode ini membuat mereka merasa lebih terhidrasi dibandingkan dengan donasi darah utuh.
Sel darah merah memiliki masa simpan hingga 42 hari, tergantung pada jenis antikoagulan yang digunakan saat penyimpanan.
Mereka juga dapat diolah dan dibekukan selama 10 tahun atau lebih.
Pentingnya Donasi Darah
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa setiap dua detik, ada kebutuhan akan transfusi darah, yang semuanya harus dikumpulkan dari donor sukarela.
Salah satu cara yang kuat untuk membantu adalah dengan menyumbangkan darah melalui program yang disebut "Power Red".
Dengan menyumbangkan Power Red, Anda dapat menggandakan dampak donasi dengan menyumbangkan dua unit sel darah merah dalam satu kali donasi.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.**
Post a Comment