Thrombophilia: Mengenal Jenis, Risiko, dan Pengobatannya

Table of Contents

 

INFOLABMED.COM -  Thrombophilia adalah kondisi yang meningkatkan risiko terbentuknya bekuan darah. 

Kondisi ini biasanya diobati dengan obat antikoagulan. Bekuan darah terbentuk untuk membantu menghentikan pendarahan, namun pada penderita thrombophilia, darah dapat membeku terlalu mudah. 

Bekuan darah bisa sangat serius dan perlu ditangani dengan cepat.

Thrombophilia meningkatkan risiko:

• Deep Vein Thrombosis (DVT), yaitu bekuan darah di dalam vena, biasanya di kaki.
• Pulmonary Embolism (PE), yaitu tersumbatnya pembuluh darah di paru-paru.

Thrombophilia sering kali tidak memiliki gejala yang jelas. Penderita umumnya baru menyadari mereka mengidap kondisi ini setelah mengalami bekuan darah. 

Pengobatan biasanya tidak diperlukan kecuali jika penderita mengalami bekuan darah seperti DVT atau PE. 

Bekuan darah umumnya diobati dengan cara yang sama, baik penderita memiliki thrombophilia atau tidak.

Pengobatan utama untuk bekuan darah adalah obat antikoagulan. Jika risiko pembentukan bekuan darah sangat tinggi, penderita mungkin perlu mengonsumsi obat ini secara teratur selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun.

 Risiko terbentuknya bekuan darah meningkat selama kehamilan pada beberapa jenis thrombophilia.

 Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter umum atau bidan jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil dan mengidap thrombophilia.

Ada berbagai jenis thrombophilia. Beberapa jenis diwariskan dalam keluarga, sementara yang lainnya berkembang kemudian dalam kehidupan. Jenis-jenis umum thrombophilia meliputi:

• Faktor V Leiden
• Defisiensi protein C
• Defisiensi protein S
• Defisiensi antithrombin
• Sindrom antiphospholipid

Untuk memastikan diagnosis yang tepat dan cepat, sampel darah yang cepat membeku bisa menjadi sangat penting. 

Proses pengambilan dan pengujian sampel darah dengan cepat dapat membantu dokter dalam mendiagnosis thrombophilia lebih awal dan memulai pengobatan yang tepat sebelum kondisi ini mengarah pada komplikasi yang lebih serius.

Informasi ini disadur dari berbagai sumber. Informasi ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.***