Pubic Lice: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Table of Contents

 

Pubic Lice Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Foto : Medline Plus

INFOLABMED.COM - Pubic lice, atau yang sering disebut sebagai "kutu kelamin" atau "crabs," adalah serangga parasit kecil yang memakan darah dan dapat menyebar dengan mudah. 

Kutu ini sering menyebabkan gatal-gatal dan bercak merah pada kulit. Mereka umumnya hidup di area genital, tetapi bisa juga ditemukan pada bulu kasar lainnya di tubuh seperti alis, bulu mata, jenggot, kumis, serta rambut di punggung atau perut.

Gejala dan Penyebab Pubic lice

Gejala utama dari infeksi kutu kelamin adalah rasa gatal yang biasanya mulai dirasakan sekitar lima hari setelah kontak pertama. 

Selain itu, seseorang mungkin melihat benjolan kecil berwarna merah atau biru di kulit, serta serbuk hitam atau cokelat gelap — yang merupakan kotoran kutu — pada kulit atau pakaian dalam.

Kutu kelamin biasanya menular melalui kontak seksual dan dianggap sebagai infeksi menular seksual (IMS). 

Namun, kutu ini juga bisa menyebar melalui pelukan, ciuman, atau berbagi barang pribadi seperti handuk dan pakaian.

Perawatan dan Pengobatan Pubic lice

Perawatan kutu kelamin dapat dilakukan dengan menggunakan produk over-the-counter (OTC) yang mengandung 1% permethrin atau mousse yang mengandung pyrethrins dan piperonyl butoxide. 

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam mengatasi kutu kelamin:

  1. Cuci dan keringkan area yang terinfeksi.
  2. Oleskan obat pada rambut yang terinfeksi hingga jenuh.
  3. Biarkan sesuai dengan petunjuk penggunaan, lalu bilas sesuai instruksi.
  4. Singkirkan telur kutu (nits) menggunakan kuku atau sisir halus.
  5. Ganti pakaian dalam dengan yang bersih.

Jika kutu masih ada setelah sembilan hari, ulangi pengobatan. Penting untuk menghindari kontak seksual sampai kutu benar-benar hilang dan memberi tahu pasangan atau orang yang mungkin telah melakukan kontak dekat.

Pengobatan Tambahan Pubic lice

Selain permethrin dan pyrethrins, beberapa resep obat lain seperti lotion malathion 0.5% dan ivermectin juga dapat digunakan. 

Namun, beberapa dari obat ini, seperti lindane shampoo, memiliki efek samping serius dan sebaiknya digunakan hanya jika pengobatan lain tidak efektif.

Pencegahan dan Risiko Pubic lice

Beberapa langkah pencegahan meliputi menghindari berbagi barang pribadi, mencari perawatan dini, dan tidak melakukan aktivitas seksual hingga kutu benar-benar hilang. 

Risiko terkena kutu kelamin meningkat pada individu yang aktif secara seksual, memiliki banyak pasangan, atau berbagi barang pribadi dengan orang yang terinfeksi.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter

Konsultasikan dengan dokter jika obat OTC tidak efektif, jika infeksi terjadi selama kehamilan, atau jika terjadi infeksi kulit akibat garukan. 

Dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan yang lebih kuat atau pemeriksaan untuk IMS lainnya.

Komplikasi dan Diagnosis Pubic lice

Tanpa pengobatan, komplikasi seperti infeksi kulit dapat terjadi. Kutu kelamin tidak menularkan penyakit, tetapi garukan dapat menyebabkan luka atau infeksi. 

Kutu dan telurnya dapat dideteksi melalui pemeriksaan visual, dan magnifying glass dapat membantu melihat telur yang lebih kecil.

Perawatan Pasca Infeksi Pubic lice

Setelah infeksi, cuci pakaian, linen, dan handuk dalam air panas dan keringkan dengan siklus panas tinggi. 

Benda yang tidak bisa dicuci bisa dimasukkan ke dalam kantong plastik selama dua minggu atau dibawa ke laundry kering.

Dengan memahami gejala, penyebab, dan cara mengatasinya, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan mengobati kutu kelamin secara efektif. 

Jika ada keraguan atau masalah yang berkelanjutan, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan perawatan yang sesuai.

Pencegahan Lanjutan dan Langkah-langkah Tambahan Pubic Lice

Untuk mencegah penyebaran dan infeksi ulang kutu kelamin, penting untuk mengambil beberapa langkah tambahan selain perawatan langsung pada tubuh. 

Berikut adalah beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan:

  1. Menghindari Kontak Dekat: Hindari kontak dekat dengan orang yang diketahui atau dicurigai terinfeksi kutu kelamin. Ini termasuk menghindari berbagi tempat tidur, pakaian, atau handuk.
  2. Pemeriksaan Rutin: Lakukan pemeriksaan rutin pada area tubuh dengan bulu kasar, termasuk alis dan bulu mata. Gunakan kaca pembesar jika perlu untuk mendeteksi adanya kutu atau telurnya.
  3. Penggunaan Alat Kebersihan Pribadi: Pastikan untuk menggunakan alat kebersihan pribadi seperti sisir, handuk, dan pakaian dalam secara eksklusif dan tidak berbagi dengan orang lain.

Pentingnya Edukasi dan Komunikasi 

Edukasi dan komunikasi juga memainkan peran penting dalam pencegahan kutu kelamin. Berikut beberapa saran yang bisa diterapkan:

  1. Edukasi Diri dan Pasangan: Edukasi diri dan pasangan mengenai kutu kelamin, cara penyebarannya, dan cara pengobatannya. Pengetahuan yang baik dapat membantu mengurangi risiko infeksi dan penyebaran.
  2. Komunikasi Terbuka: Berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan tentang infeksi kutu kelamin. Informasikan jika Anda atau pasangan mengalami gejala sehingga bisa segera mendapatkan pengobatan dan menghindari penularan.
  3. Tes Infeksi Menular Seksual (IMS): Pertimbangkan untuk menjalani tes IMS secara rutin jika aktif secara seksual, terutama jika sering berganti pasangan. Hal ini dapat membantu mendeteksi dan mengobati infeksi lebih awal, termasuk kutu kelamin.

Menangani Infeksi Pubic Lice pada Anak-anak

Kutu kelamin pada anak-anak, terutama di area alis atau bulu mata, dapat menjadi tanda dari masalah yang lebih serius seperti pelecehan seksual. Jika ditemukan kutu kelamin pada anak-anak, sangat penting untuk segera menghubungi profesional kesehatan dan mungkin juga pihak berwenang untuk investigasi lebih lanjut.

Konsultasi dengan Profesional Kesehatan

Jika terdapat ketidakpastian mengenai diagnosis atau efektivitas pengobatan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan. 

Mereka dapat memberikan panduan lebih lanjut dan mungkin meresepkan pengobatan yang lebih kuat jika diperlukan.

  1. Diagnosa Visual: Kutu dan telurnya biasanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan visual area yang terinfeksi. Jika masih ada kutu yang hidup atau telur yang tidak kosong setelah pengobatan, konsultasikan dengan dokter.
  2. Pengobatan Resep: Dalam kasus di mana obat OTC tidak efektif, dokter mungkin meresepkan obat yang lebih kuat seperti lotion malathion 0.5% atau ivermectin.

Kutu kelamin, meskipun tidak menularkan penyakit, dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan dan mempengaruhi kualitas hidup. 

Melalui edukasi, pencegahan, dan perawatan yang tepat, infeksi ini dapat dikelola dan dihilangkan dengan efektif. 

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala kutu kelamin, segera ambil langkah-langkah perawatan dan hubungi profesional kesehatan untuk bantuan lebih lanjut.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment