Prinsip Dasar Analyzer Immunoassay Fluoresen: Sebuah Inovasi di Bidang Diagnostik

Table of Contents

 

Prinsip Dasar Analyzer Immunoassay Fluoresen Sebuah Inovasi di Bidang Diagnostik
Foto : Schematic of the TRFIA. (Chen, 2016)

INFOLABMED.COM - Fluorescence immunoassay (FIA) merupakan teknik sederhana, cepat, dan sensitif yang digunakan untuk mengukur berbagai senyawa, termasuk obat-obatan, hormon, dan protein. 

Metode Fluorescence immunoassay (FIA) telah banyak diterapkan dalam industri diagnostik in vitro (IVD).

Pengenalan Fluorescence immunoassay (FIA)

Immunoassay adalah metode bioanalitik yang sangat selektif yang mengukur keberadaan atau konsentrasi analit termasuk makromolekul dan molekul kecil dalam larutan melalui penggunaan antibodi atau antigen sebagai agen pengenalan biologis. 

Metode Fluorescence immunoassay (FIA) didasarkan pada spesifisitas antibodi terhadap antigennya. 

Probe fluoresen, sebagai sinyal yang dapat dideteksi, telah banyak digunakan dalam immunoassay. 

Probe fluoresen memiliki banyak keunggulan sebagai sinyal yang dapat dideteksi, termasuk sensitivitas tinggi dan berbagai sifat yang dapat diukur seperti intensitas emisi, orientasi, bentuk gelombang, dan masa hidup.

Dalam FIA klasik, pewarna fluoresen yang bersinar di bawah sinar UV digunakan untuk mendeteksi pengikatan spesifik antara antigen dan antibodi. 

Pewarna fluoresen seperti fluorescein isothiocyanate dan lissamine rhodamine memancarkan fluoresensi biru-hijau dan merah-oranye masing-masing di bawah sinar UV pada mikroskop fluoresensi.

 Keunggulan metode Fluorescence immunoassay (FIA) meliputi deteksi analit dengan sensitivitas lebih tinggi, reagen yang lebih sederhana, dan desain assay yang lebih simpel.

Perkembangan Teknologi FIA

Dengan berkembangnya teknologi pelabelan fluoresen dan teknologi instrumen, berbagai teknologi terkait FIA telah dikembangkan, termasuk:

  1. Fluorescent Excitation Transfer Immunoassay
  2. Fluorescence Polarization Immunoassay (FPIA)
  3. Time-Resolved Fluorescence Immunoassays (TRFIA)
  4. Fluorescence Energy Transfer Immunoassays
  5. Phase-Modulation Fluorescence Spectroscopy
  6. Phase-Resolved Fluoroimmunoassays
  7. Phase Fluorescence and Fluorescence Lifetime Immunoassays
  8. Liposome Fluoroimmunoassays

Diagnosa Hepatocellular Carcinoma Berbasis TRFIA

Hepatocellular carcinoma adalah neoplasma ganas keenam yang paling umum dan mempengaruhi 626.000 orang setiap tahunnya. 

Sangat penting untuk mengembangkan metode yang sensitif untuk mendiagnosis penyakit ini sedini mungkin. 

Chen et al. (2016) merancang dan mengembangkan kit TRFIA-GPC3 yang efektif, sensitif, dan andal untuk mendiagnosis hepatocellular carcinoma. 

Dalam studi tersebut, digunakan TRFIA sandwich untuk mendeteksi serum GPC3, yang merupakan penanda baru potensial untuk hepatocellular carcinoma, dengan konsentrasi terendah yang dapat dideteksi sebesar 38,74 pg/mL.

Dengan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip dasar analyzer immunoassay fluoresen dan aplikasinya yang luas, teknologi ini terus menjadi pilar penting dalam kemajuan diagnostik medis, menawarkan kepekaan dan ketepatan yang sangat dibutuhkan untuk deteksi penyakit yang lebih dini dan lebih akurat.

Dengan kepekaan dan ketepatan yang dimiliki FIA, metode ini tidak hanya membantu dalam diagnosa penyakit tetapi juga dalam penelitian dan pengembangan obat-obatan serta pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme biologis berbagai penyakit. 

Misalnya, dalam penelitian kanker, FIA dapat digunakan untuk mendeteksi biomarker spesifik yang menunjukkan adanya sel-sel kanker pada tahap awal, memungkinkan intervensi medis yang lebih cepat dan lebih efektif.

Aplikasi Lain dari FIA

Selain diagnostik kanker, FIA juga telah digunakan dalam berbagai aplikasi lain, termasuk:

  1. Pengujian Hormon: Pengukuran hormon dalam darah atau cairan tubuh lainnya untuk diagnosis dan pemantauan berbagai kondisi endokrin.
  2. Deteksi Penyakit Infeksi: Mengidentifikasi patogen spesifik dalam sampel pasien, membantu dalam diagnosa cepat dan penanganan yang tepat.
  3. Pengujian Obat dan Toksin: Memeriksa keberadaan obat-obatan terlarang atau toksin dalam sampel biologis, yang penting dalam pengaturan medis dan forensik.
  4. Penelitian Proteomik: Analisis protein dalam sampel biologis, yang membantu memahami fungsi protein dan interaksi dalam berbagai kondisi fisiologis dan patologis.

Teknologi Masa Depan dalam FIA

Dengan kemajuan teknologi, masa depan FIA terlihat sangat menjanjikan. Pengembangan teknologi sensor fluoresen yang lebih sensitif dan spesifik, serta perangkat analitik yang lebih canggih, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan FIA dalam mendeteksi analit dengan lebih cepat dan dengan akurasi yang lebih tinggi. 

Integrasi dengan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) juga diprediksi akan memainkan peran besar dalam meningkatkan efisiensi dan interpretasi data dari assay FIA.

Prinsip dasar analyzer immunoassay fluoresen menggabungkan spesifisitas tinggi dari antibodi dengan kepekaan sinyal fluoresen, menghasilkan alat diagnostik yang kuat dan serbaguna.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment