Pemahaman Mendalam tentang "Broth Culture" dalam Laboratorium Mikrobiologi

Table of Contents

 

Pemahaman Mendalam tentang Broth Culture dalam Laboratorium Mikrobiologi
Foto : asanpharm.com

INFOLABMED.COM - Broth culture, atau kultur kaldu, merupakan metode laboratorium yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri dalam medium cair. 

Proses ini melibatkan penambahan bakteri ke dalam medium pertumbuhan cair yang steril, yang disebut broth medium, dan menginkubasinya pada suhu yang tepat. 

Setelah beberapa waktu, medium kaldu akan menjadi keruh karena peningkatan jumlah mikroba.

Langkah-langkah Membuat Broth Culture

  1. Sterilisasi: Sanitasi tabung dan lingkungan eksperimen sangat penting untuk mencegah kontaminasi.
  2. Penambahan Air Distilasi: Tambahkan air distilasi dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan bakteri untuk tumbuh.
  3. Inokulasi: Gunakan jarum inokulasi untuk memasukkan bakteri ke dalam medium kaldu.
  4. Pengendalian Suhu: Kontrol suhu di dalam tabung untuk menciptakan lingkungan optimal bagi bakteri.

Manfaat Broth Culture

Broth culture memiliki berbagai manfaat dalam penelitian dan aplikasi klinis:

  1. Representasi Kondisi Pertumbuhan yang Lebih Akurat: Kultur kaldu dapat merepresentasikan kondisi pertumbuhan bakteri atau jamur lebih akurat dibandingkan dengan agar plate atau petri dish. Misalnya, urin dapat ditempatkan dalam Trypticase Soy Broth (TSB) selama 3-6 hari untuk memungkinkan mikroba berkembang seperti di dalam tubuh.

  2. Skrining Bioburden: Kultur kaldu digunakan dalam proses skrining bioburden untuk jaringan muskuloskeletal allograft dan sampel swab.

  3. Latihan Metode Ilmiah: Metode kultur kaldu dapat digunakan sebagai latihan untuk membantu siswa mengeksplorasi metode ilmiah dan teknik laboratorium mikrobiologi.

Proses Broth Culture

Proses ini dimulai dengan pembersihan urin, yang mengandung bakteri, jamur, produk limbah tubuh, makanan yang tidak dapat dicerna, obat-obatan, dan racun. 

Urin dibersihkan dan diputar selama sekitar 20 menit sehingga residu dapat dibuang. 

Urin yang telah bersih kemudian ditempatkan ke dalam broth dan diinkubasi pada suhu 35 derajat Celsius hingga pertumbuhan mikroba muncul. 

Jika tidak ada pertumbuhan dalam tiga hari, sampel akan dibiarkan hingga tiga hari lagi.

Setelah proses broth, bakteri dipindahkan ke agar plate dan diinkubasi lagi pada suhu 35 derajat Celsius selama sekitar 24 jam atau hingga bakteri atau jamur anaerob signifikan muncul pada plate. 

Setelah bakteri penyebab infeksi teridentifikasi, dilakukan Antibiotic Sensitivity Test (ABST) untuk menentukan sensitivitas terhadap antibiotik.

Hasil dari pengujian ini akan diberikan kepada pasien sehingga perawatan yang tepat dapat dilakukan. 

Broth testing juga dapat memberikan sensitivitas perawatan untuk infeksi jamur seperti candida serta anaerob seperti lactobacillus.

Perlu dicatat bahwa United Medical Labs menghentikan pengujian broth culture mereka pada Mei 2019. Saat ini, tes ini hanya ditawarkan oleh beberapa spesialis UK Chronic UTI.

Dengan begitu, broth culture tetap menjadi alat penting dalam penelitian mikrobiologi dan diagnosis klinis, memberikan wawasan yang lebih mendalam dan akurat tentang pertumbuhan dan karakteristik mikroba.

Keunggulan Broth Culture dalam Penelitian dan Diagnostik Klinis

Broth culture menawarkan beberapa keunggulan yang menjadikannya metode pilihan dalam berbagai aplikasi mikrobiologi. Beberapa keunggulan tersebut antara lain:

Simulasi Lingkungan Tubuh

Dalam kondisi cair, mikroba dapat tumbuh dan berkembang biak dengan cara yang lebih mirip dengan cara mereka bertumbuh di dalam tubuh manusia. 

Ini sangat penting untuk penelitian yang berhubungan dengan penyakit infeksi, karena dapat memberikan hasil yang lebih relevan dan aplikatif.

Fleksibilitas dalam Penggunaan:

Broth culture dapat digunakan untuk berbagai jenis mikroba, termasuk bakteri aerob, anaerob, dan jamur. 

Hal ini membuatnya sangat berguna untuk penelitian yang membutuhkan pemahaman tentang berbagai jenis mikroba dan interaksi mereka.

Pengembangan Teknik dan Prosedur Baru

Metode ini dapat digunakan untuk mengembangkan dan menyempurnakan teknik baru dalam mikrobiologi. 

Sebagai contoh, latihan dengan broth culture dapat membantu siswa memahami konsep-konsep dasar mikrobiologi dan mengembangkan keterampilan praktis yang diperlukan dalam penelitian dan diagnostik klinis.

Langkah-Langkah Detail dalam Proses Broth Culture

Sterilisasi


Sebelum memulai, pastikan semua peralatan, termasuk tabung kultur dan lingkungan kerja, steril. Ini mengurangi risiko kontaminasi yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen.

Persiapan Medium


Siapkan broth medium dengan menambahkan air distilasi dan komponen nutrisi yang diperlukan. Pastikan medium tersebut telah disterilkan sebelum inokulasi.

Inokulasi

Dengan menggunakan jarum inokulasi yang steril, tambahkan sampel mikroba ke dalam medium. Pastikan inokulasi dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi.

Inkubasi

Tempatkan tabung yang telah diinokulasi dalam inkubator pada suhu yang sesuai, biasanya sekitar 35 derajat Celsius. 

Kontrol suhu sangat penting untuk memastikan pertumbuhan optimal mikroba.

Pengamatan dan Analisis

Setelah beberapa waktu inkubasi, amati perubahan pada medium. Kekeruhan medium adalah indikasi pertumbuhan mikroba. 

Sampel kemudian dapat dipindahkan ke agar plate untuk identifikasi lebih lanjut dan pengujian sensitivitas antibiotik.

Implementasi Klinis dan Penelitian Lanjut

Penggunaan broth culture dalam setting klinis dan penelitian memungkinkan para ilmuwan dan dokter untuk:

  • Mendiagnosis Infeksi dengan Akurat: Dengan mengetahui jenis mikroba yang tumbuh dan sensitivitasnya terhadap antibiotik, pengobatan yang lebih efektif dapat diberikan kepada pasien.
  • Mengembangkan Protokol Perawatan Baru: Penelitian dengan broth culture dapat membantu dalam pengembangan dan pengujian protokol perawatan baru untuk infeksi yang sulit diobati.
  • Menyelidiki Interaksi Mikroba: Memahami bagaimana mikroba berinteraksi dalam medium cair dapat memberikan wawasan baru tentang ekologi mikroba dan dinamika populasi.

Broth culture tetap menjadi salah satu metode utama dalam mikrobiologi modern, baik dalam penelitian maupun aplikasi klinis. 

Dengan kemampuan untuk mensimulasikan kondisi pertumbuhan yang alami, memberikan hasil yang akurat dan aplikatif, serta fleksibilitas dalam penggunaannya, broth culture terus memainkan peran penting dalam pemahaman kita tentang dunia mikroba. 

Meskipun ada tantangan dan batasan, keunggulan metode ini membuatnya tetap relevan dan berharga dalam berbagai konteks mikrobiologi.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment