Metode Pewarnaan Albert: Kunci Identifikasi Bakteri Corynebacterium diphtheriae

Table of Contents

 

Metode Pewarnaan Albert: Kunci Identifikasi Bakteri Corynebacterium diphtheriae
Teknik Pewarnaan Albert. (Foto: microrao.com)

INFOLABMED.COM - Dalam dunia kedokteran, identifikasi dini terhadap bakteri penyebab penyakit merupakan langkah krusial dalam penanganan dan pengobatan pasien. 

Salah satu metode yang menonjol dalam mendeteksi bakteri Corynebacterium diphtheriae, yang dikenal juga sebagai Klebs-Loeffler bacillus, adalah tes pewarnaan Albert.

Pewarnaan Albert menggunakan pewarna khusus yang dirancang untuk mengidentifikasi granula metakromatik yang terdapat pada bakteri tersebut. 

Granula ini akan berwarna ungu-hitam ketika terpapar pewarna Albert, dengan latar belakang sitoplasma yang berwarna hijau muda. 

Dengan demikian, tes pewarnaan Albert membantu dalam mengidentifikasi adanya bakteri Corynebacterium diphtheriae pada sampel pasien.

Proses Tes Pewarnaan Albert

Pelaksanaan tes pewarnaan Albert melibatkan beberapa langkah yang berlangsung hanya dalam beberapa menit.

 Berikut adalah tahapan yang dilakukan:

  1. Pengambilan Sampel: Sampel diambil dengan menggunakan kapas yang digosokkan secara lembut pada tenggorokan, amandel, dan area mulut lainnya. Pasien diminta untuk menundukkan kepala ke belakang dan membuka mulut hingga sampel terkumpul.

  2. Persiapan dan Fiksasi: Sampel tersebut kemudian dipersiapkan dan difiksasi pada kaca objek dengan cara dipanaskan secara perlahan di atas api.

  3. Pewarnaan dengan Metanol: Sampel yang telah difiksasi kemudian ditutupi dengan metanol dan dibiarkan selama 15 detik, lalu dikeringkan di udara.

  4. Aplikasi Pewarna Albert A: Kaca objek ditutupi dengan larutan Pewarna Albert A selama 3 hingga 5 menit, kemudian dikeringkan tanpa dicuci.

  5. Aplikasi Pewarna Albert B: Selanjutnya, ditutupi dengan larutan Pewarna Albert B selama 1 hingga 2 menit, lalu dibilas dan dikeringkan untuk pemeriksaan di bawah mikroskop.

Pentingnya Tes Pewarnaan Albert

Tes pewarnaan Albert sangat penting dalam mendeteksi granula metakromatik yang menjadi ciri khas Corynebacterium diphtheriae. 

Hasil Pewarnaan Albert membantu dokter dalam mengambil langkah pengobatan yang tepat bagi pasien yang menunjukkan gejala difteri, seperti batuk, demam, sakit tenggorokan dengan pembengkakan yang menyakitkan di dekat amandel, serta kesulitan bernapas.

Persiapan dan Pencegahan

Sebelum tes dilakukan, pasien disarankan untuk tidak berkumur dengan larutan antiseptik guna memastikan keakuratan hasil tes.

 Penting juga untuk memberitahukan dokter jika sedang mengonsumsi obat-obatan, termasuk antibiotik, karena dapat mempengaruhi hasil tes.

Reagen dalam Pewarnaan Albert

Proses pewarnaan Albert menggunakan dua jenis larutan reagen:

  • Pewarna Albert A: Mengandung asam asetat glasial, alkohol etil, toluidin biru, malachite green, dan air suling.
  • Pewarna Albert B: Mengandung kristal iodin, kalium iodida, dan air suling.

Tes pewarnaan Albert tidak menimbulkan rasa sakit dan aman dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis terlatih. 

Proses ini memberikan kontribusi signifikan dalam diagnosis dini bakteri penyebab difteri, memungkinkan penanganan yang cepat dan tepat. 

Dengan demikian, metode pewarnaan Albert menjadi alat diagnostik yang penting dalam memastikan kesehatan dan keselamatan pasien.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment