Mengenal RBCs: Sel Darah Merah yang Menjaga Kesehatan Anda

Table of Contents

 

Mengenal RBCs: Sel Darah Merah yang Menjaga Kesehatan Anda

INFOLABMED.COM - Sel darah merah atau yang dikenal dengan erythrocytes (RBCs) adalah komponen vital dalam tubuh manusia. 

Sel-sel ini memiliki peran penting dalam transportasi oksigen dan karbon dioksida antara paru-paru dan jaringan tubuh. 

Diproduksi di sumsum tulang merah melalui proses yang disebut eritropoiesis, RBCs menjalani serangkaian perubahan morfologis dari prekursor sel hingga menjadi erythrocytes matang. 

Struktur Erythrocytes

Erythrocytes memiliki diameter konsisten sekitar 7-8 µm dan bentuk bikonkaf yang unik, menyerupai donat dengan tepi yang lebih tebal dibandingkan bagian tengahnya. 

Bentuk ini memaksimalkan permukaan membran sel, memfasilitasi pertukaran dan transportasi gas. 

RBCs tidak memiliki nukleus atau organel lain, hanya mengandung hemoglobin dalam sitoplasma mereka.

Hemoglobin adalah protein yang mengikat dan mengangkut oksigen dan karbon dioksida. 

Hemoglobin terdiri dari empat rantai polipeptida yang disebut rantai globin, dengan empat jenis rantai globin utama: α, β, γ, dan δ. 

Rantai ini membentuk tiga kelas utama hemoglobin: HbA, HbA2, dan HbF, dengan HbA sebagai yang paling dominan pada orang dewasa.

Fungsi Erythrocytes

Fungsi utama RBCs adalah pertukaran dan transportasi gas antara paru-paru dan jaringan tubuh.

Di kapiler paru-paru, hemoglobin mengikat oksigen yang dihirup, membentuk oksihemoglobin, yang memberikan warna merah cerah pada darah arteri. 

Selanjutnya, RBCs yang kaya oksigen bergerak melalui arteri hingga mencapai kapiler jaringan, di mana oksigen dilepaskan dan karbon dioksida dari jaringan mengikat hemoglobin, membentuk deoksihemoglobin yang berwarna ungu biru.

 RBCs yang kaya karbon dioksida kemudian bergerak melalui darah vena kembali ke jantung dan paru-paru, di mana karbon dioksida dilepaskan sebagai pertukaran untuk oksigen baru.

Siklus Hidup Erythrocytes

Siklus hidup erythrocytes mencakup tiga tahap utama: produksi, maturasi, dan destruksi.

Produksi RBCs terjadi di sumsum tulang merah, dimulai dengan sel induk eritroid yang berkembang melalui beberapa generasi sel hingga menjadi erythrocytes matang. Proses ini dipandu oleh hormon eritropoietin.

Setelah matang, erythrocytes dilepaskan ke dalam aliran darah dan bertahan selama 100 hingga 120 hari. 

Seiring waktu, membran sel RBCs mengalami kerusakan, dan makrofag akan mengenali dan memfagosit sel yang tidak layak ini. 

Proses utama destruksi RBCs atau eryptosis terjadi di limpa. Selama fagositosis, rantai globin dipecah menjadi asam amino dan besi dari heme diekstraksi untuk digunakan kembali dalam eritropoiesis, sementara heme dimetabolisme menjadi bilirubin dan diekskresikan melalui urin dan feses.

Pentingnya Erythrocytes dalam Diagnostik

RBCs juga memainkan peran penting dalam diagnostik medis. Misalnya, tes hemoglobin terglikasi (HbA1c) dilakukan setiap tiga bulan oleh penderita diabetes untuk memantau kadar glukosa darah mereka. 

Karena RBCs mencerminkan keadaan kesehatan selama tiga bulan terakhir, mereka menyediakan informasi penting yang tidak bisa dengan mudah dimanipulasi.

Informasi ini hanya untuk tujuan informasi. Untuk nasihat atau diagnosis medis, konsultasikan dengan profesional.*

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment