Prosedur Pemeriksaan Sperma di Laboratorium: Panduan Lengkap

Table of Contents

 

Prosedur Pemeriksaan Sperma di Laboratorium Panduan Lengkap
Ilustrasi. (Foto : ruangmom.com)

INFOLABMED.COM - Pemeriksaan sperma merupakan salah satu prosedur penting dalam diagnosis infertilitas pria. 

Oleh karena itu, artikel ini akan menjelaskan secara rinci tentang prosedur pemeriksaan sperma di laboratorium, mulai dari persiapan hingga penanganan sampel.

Cara Kerja Pemeriksaan Sperma

Proses pemeriksaan sperma di laboratorium sebenarnya cukup sederhana. Berikut adalah tahapan-tahapan yang perlu dilakukan:

  1. Pengambilan Sampel:

    • Pasien diharuskan melakukan masturbasi di ruang khusus yang telah disediakan oleh klinik atau laboratorium.
    • Air mani yang dikeluarkan akan ditampung dalam sebuah wadah steril.
  2. Pengiriman Sampel ke Laboratorium:

    • Wadah yang berisi air mani tersebut harus segera dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Metode Pemeriksaan Sperma

Pemeriksaan sperma umumnya dilakukan dengan metode mikroskopis. Sampel cairan sperma akan dianalisis untuk menilai berbagai parameter seperti jumlah, bentuk, dan motilitas (pergerakan) sperma.

Persiapan Pasien

Untuk memastikan hasil pemeriksaan yang akurat, pasien perlu melakukan beberapa persiapan:

  • Abstinensi: Pasien harus abstinens (tidak melakukan ejakulasi) selama 3 hari sebelum pemeriksaan. Hal ini penting untuk mendapatkan sampel sperma yang optimal.

Stabilitas dan Penanganan Sampel

  • Stabilitas Sampel: Sampel sperma memiliki stabilitas maksimal selama 1 jam setelah ditampung. Oleh karena itu, sampel harus segera dibawa ke laboratorium dalam kurun waktu tersebut.
  • Transportasi Sampel: Sangat penting memastikan bahwa sampel sperma sampai di laboratorium sebelum 1 jam setelah penampungan untuk menghindari degradasi yang dapat mempengaruhi hasil analisis.

Kriteria Penolakan Sampel

Laboratorium memiliki kriteria ketat dalam menerima sampel sperma:

  • Sperma yang diserahkan lebih dari 1 jam setelah penampungan akan ditolak. Keterlambatan ini dapat menyebabkan perubahan pada kualitas sperma sehingga hasil pemeriksaan menjadi tidak akurat.

Prosedur pemeriksaan sperma di laboratorium memerlukan ketelitian dan kepatuhan pada instruksi yang diberikan oleh tenaga medis. 

Dengan mengikuti prosedur yang benar, diharapkan hasil pemeriksaan dapat memberikan informasi yang akurat mengenai kondisi kesuburan pria, sehingga penanganan yang tepat dapat segera dilakukan.

Langkah-Langkah Pemeriksaan Sperma

Setelah sampel sperma diterima di laboratorium, proses pemeriksaan dilanjutkan dengan beberapa tahap berikut:

  1. Pemeriksaan Makroskopis:

    • Dilakukan observasi terhadap volume, warna, pH, dan kekentalan sperma.
    • Volume sperma yang normal berkisar antara 1,5 hingga 5 ml. Perubahan pada parameter ini bisa menunjukkan masalah medis tertentu.
  2. Pemeriksaan Mikroskopis:

    • Analisis konsentrasi sperma (jumlah sperma per mililiter).
    • Pemeriksaan morfologi sperma untuk menilai bentuk dan struktur sperma.
    • Evaluasi motilitas sperma untuk menentukan persentase sperma yang bergerak dan kualitas gerakannya.
    • Pemeriksaan viabilitas untuk mengetahui persentase sperma hidup dalam sampel.
  3. Uji Tambahan:

    • Uji fragmentasi DNA untuk menilai integritas DNA sperma.
    • Uji MAR (Mixed Antiglobulin Reaction) atau uji aglutinasi untuk mendeteksi adanya antibodi antispermatozoa yang bisa menyebabkan infertilitas imunologis.

Pentingnya Pemeriksaan Sperma

Pemeriksaan sperma tidak hanya penting bagi pria yang mengalami kesulitan memiliki anak, tetapi juga bisa menjadi indikator kesehatan umum. Hasil pemeriksaan sperma dapat mengungkapkan berbagai kondisi medis seperti:

  • Varikokel: Pembesaran pembuluh darah di skrotum yang dapat mempengaruhi produksi dan kualitas sperma.
  • Infeksi: Adanya infeksi di saluran reproduksi yang bisa mempengaruhi motilitas dan jumlah sperma.
  • Gangguan Hormonal: Masalah pada hormon yang mengatur produksi sperma.
  • Kondisi Genetik: Kelainan kromosom atau genetik yang mempengaruhi kesuburan.

Prosedur pemeriksaan sperma di laboratorium memerlukan persiapan dan penanganan yang tepat untuk mendapatkan hasil yang akurat. 

Pasien diharapkan mengikuti instruksi yang diberikan oleh tenaga medis, termasuk melakukan abstinens selama 3 hari sebelum pemeriksaan dan memastikan sampel sperma sampai di laboratorium dalam waktu 1 jam setelah penampungan. 

Hasil pemeriksaan sperma dapat memberikan informasi yang sangat berguna dalam diagnosis dan penanganan masalah kesuburan pria.

Pemeriksaan sperma adalah langkah awal yang krusial dalam penanganan infertilitas dan dapat membuka jalan menuju perawatan yang lebih spesifik dan efektif. 

Bagi pasangan yang mengalami kesulitan memiliki anak, konsultasi dengan spesialis kesuburan dan menjalani pemeriksaan sperma bisa menjadi solusi untuk memahami dan mengatasi masalah yang ada.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment