Pewarnaan Albert untuk Apa? Jawaban Lengkap untuk Praktisi Laboratorium

Table of Contents

 

Pewarnaan Albert untuk Apa Jawaban Lengkap untuk Praktisi Laboratorium

INFOLABMED.COM - Pewarnaan Albert merupakan teknik pewarnaan khusus yang dirancang untuk mendeteksi keberadaan butiran metakromatik pada Corynebacterium diphtheriae, bakteri penyebab penyakit difteri. 

Teknik ini memanfaatkan dua larutan pewarnaan utama yang dikenal sebagai Larutan Albert 1 dan Larutan Albert 2. 

Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara mendetail prinsip, prosedur, hasil, interpretasi, dan keterbatasan dari teknik pewarnaan Albert.

Prinsip Pewarnaan Albert

Pewarnaan Albert bertujuan untuk mengidentifikasi butiran metakromatik pada Corynebacterium diphtheriae. 

Butiran ini merupakan ciri khas dari bakteri tersebut dan muncul sebagai titik-titik berwarna biru-hitam setelah proses pewarnaan. 

Larutan Albert 1 berfungsi sebagai larutan pewarna, sementara Larutan Albert 2 bertindak sebagai mordant, yaitu zat yang mengikat dan menahan pewarna kimia pada mikroorganisme.

Komposisi Larutan Albert

  • Albert Solution 1: Mengandung toluidine blue, malachite green, glacial acetic acid, dan alkohol.
  • Albert Solution 2: Mengandung iodine dan potassium iodide dalam air.

Kedua larutan ini harus dipersiapkan dengan tepat untuk menghasilkan warna yang benar pada butiran setelah proses pewarnaan.

Prosedur Pewarnaan Albert

Reagen yang Dibutuhkan

  1. Larutan Pewarna Albert 1
  2. Larutan Pewarna Albert 2
  3. Air destilasi

Langkah-langkah Pewarnaan

  1. Ambil kultur Corynebacterium diphtheriae secara aseptik menggunakan loop.
  2. Buat smear di tengah slide kaca steril.
  3. Heat fix smear tersebut dengan lembut.
  4. Tempatkan slide yang telah di-smear pada rak pewarnaan.
  5. Tambahkan Larutan Pewarna Albert 1 dan biarkan selama 3-5 menit.
  6. Cuci slide dengan air mengalir perlahan.

Langkah-langkah Mordanting

  1. Tambahkan Larutan Pewarna Albert 2 dan biarkan selama 1 menit.
  2. Cuci slide dengan air mengalir perlahan.
  3. Keringkan slide dengan blotting.
  4. Tambahkan minyak cedarwood pada smear.
  5. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran minyak imersi 1000x.

Hasil Pewarnaan Albert

Setelah pewarnaan, butiran metakromatik akan tampak berwarna biru-hitam, sedangkan sel mikroba lainnya akan tampak berwarna hijau.

 Hasil ini membantu mengidentifikasi Corynebacterium diphtheriae berdasarkan adanya butiran metakromatik yang muncul sebagai titik-titik bulat berwarna biru-hitam di bagian bawah bakteri berbentuk L atau V yang berwarna hijau.

Interpretasi Pewarnaan Albert

Corynebacterium diphtheriae memiliki membran sitoplasma yang mengandung butiran volutin atau butiran metakromatik. 

Pewarnaan dengan larutan Albert akan membuat butiran ini terlihat jelas sebagai titik-titik biru-hitam yang menonjol pada bakteri berbentuk batang. 

Butiran ini disebut metakromatik karena mereka menunjukkan perubahan warna yang berbeda dari pewarna yang digunakan.

Keterbatasan Pewarnaan Albert

Meskipun efektif dalam mendeteksi butiran metakromatik, pewarnaan Albert tidak dapat digunakan untuk mewarnai inklusi lainnya dalam membran sitoplasma.

 Teknik ini terutama digunakan untuk menunjukkan struktur khusus dalam bakteri Corynebacterium diphtheriae.

Dengan memahami prinsip, prosedur, hasil, dan keterbatasan teknik pewarnaan Albert, para profesional di bidang mikrobiologi dapat lebih efektif dalam mengidentifikasi Corynebacterium diphtheriae dan mendukung diagnosis klinis penyakit difteri.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment