Pentingnya Pap Smear dalam Deteksi Kanker Serviks

Table of Contents

 

Pentingnya Pap Smear dalam Deteksi Kanker Serviks

INFOLABMED.COM - Pap smear, atau yang sering disebut juga dengan tes Pap, merupakan sebuah prosedur penting dalam deteksi dini kanker serviks pada wanita. 

Tes Pap Smear melibatkan pengambilan sampel sel dari leher rahim, yang merupakan ujung bawah dan sempit dari rahim yang berada di bagian atas vagina.

Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Pap Smear

Deteksi kanker serviks secara dini melalui Pap smear memberikan peluang penyembuhan yang lebih besar. 

Selain itu, Pap smear juga dapat mendeteksi perubahan pada sel-sel serviks yang menandakan kemungkinan perkembangan kanker di masa depan. 

Mendeteksi sel-sel abnormal ini secara dini dengan Pap smear merupakan langkah pertama dalam menghentikan perkembangan potensial kanker serviks.

Mengapa Tes Pap Smear Dilakukan?

Pap smear digunakan untuk melakukan skrining terhadap kanker serviks. Tes Pap biasanya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul. 

Pada wanita yang berusia di atas 30 tahun, tes Pap dapat dikombinasikan dengan tes human papillomavirus (HPV) – infeksi menular seksual yang umum dan dapat menyebabkan kanker serviks. Dalam beberapa kasus, tes HPV dapat dilakukan sebagai pengganti tes Pap.

Siapa yang Perlu Melakukan Pap Smear?

Anda bersama dokter dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk memulai pengujian Pap dan seberapa sering Anda harus melakukan tes tersebut. 

Secara umum, dokter merekomendasikan memulai pengujian Pap pada usia 21 tahun.

Berapa Sering Pap Smear Perlu Diulang?

Dokter umumnya merekomendasikan pengulangan tes Pap setiap tiga tahun untuk wanita usia 21 hingga 65 tahun. 

Wanita yang berusia 30 tahun ke atas dapat mempertimbangkan pengujian Pap setiap lima tahun jika prosedur tersebut dikombinasikan dengan pengujian HPV. Atau mereka bisa mempertimbangkan pengujian HPV sebagai pengganti tes Pap.

Siapa yang Dapat Mempertimbangkan untuk Berhenti Melakukan Pap Smear?

Dalam beberapa situasi tertentu, seorang wanita dan dokternya mungkin memutuskan untuk mengakhiri pengujian Pap, seperti:

  • Setelah melakukan histerektomi total. Setelah histerektomi total – pengangkatan bedah uterus termasuk leher rahim – tanyakan kepada dokter Anda apakah Anda perlu terus melakukan Pap smear.
  • Jika histerektomi Anda dilakukan karena kondisi nonkanker, seperti mioma uteri, Anda mungkin dapat menghentikan Pap smear rutin.
  • Tetapi jika histerektomi Anda dilakukan karena kondisi pra-kanker atau kanker pada leher rahim, dokter Anda mungkin akan merekomendasikan untuk melanjutkan Pap testing.
  • Usia tua. Dokter umumnya setuju bahwa wanita dapat mempertimbangkan untuk menghentikan pengujian Pap rutin pada usia 65 tahun jika tes sebelumnya untuk kanker serviks telah negatif.

Diskusikan opsi Anda dengan dokter Anda dan bersama-sama Anda dapat menentukan apa yang terbaik untuk Anda berdasarkan faktor risiko Anda. 

Jika Anda aktif secara seksual dengan beberapa pasangan, dokter Anda mungkin akan merekomendasikan untuk melanjutkan pengujian Pap.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment