Kegunaan dan Aplikasi Potato Dextrose Agar (PDA) dalam Mikrobiologi

Table of Contents

 

Kegunaan dan Aplikasi Potato Dextrose Agar (PDA) dalam Mikrobiologi
Foto: Mary Ann Hansen, Virginia Polytechnic Institute and State University, Bugwood.org

INFOLABMED.COM - Potato Dextrose Agar (PDA) adalah media serbaguna yang sering digunakan untuk pertumbuhan ragi dan kapang. 

PDA menjadi andalan dalam isolasi dan pembiakan fungi, serta dalam enumerasi spesies Aspergillus. 

Media PDA juga digunakan untuk merangsang sporulasi dalam sampel non-klinis, mempertahankan kultur stok, serta dalam metode hitungan piringan untuk pengujian makanan, produk susu, dan kosmetik.

Prinsip Kerja PDA

PDA terdiri dari infus kentang dan dekstrosa yang berfungsi sebagai sumber karbohidrat untuk mendukung pertumbuhan fungi dan bakteri.

 Media PDA terbukti mampu mendorong sporulasi kapang dan produksi pigmen dalam beberapa dermatofit. 

Namun, PDA dapat ditambahkan agen selektif seperti asam (misalnya asam tartarat) atau antibiotik (misalnya kloramfenikol atau klortetrasiklin) untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat mengganggu ragi dan kapang. Agar bertindak sebagai agen pemadat dalam media ini.

Pembuatan PDA

PDA dapat dibuat dengan merebus irisan kentang dalam air suling, kemudian menambahkan dekstrosa dan bubuk agar, dan mengautoklaf campuran tersebut. 

Alternatif lain, PDA juga tersedia dalam bentuk bubuk media yang bisa dibeli secara komersial.

 Setelah penambahan asam tartarat untuk menurunkan pH sekitar 3,5, media tidak boleh dipanaskan lagi karena bisa mempengaruhi sifat gelingnya.

Aplikasi PDA dalam Industri dan Penelitian

  1. Industri Produk Susu dan Makanan: PDA digunakan untuk mendeteksi keberadaan ragi dan kapang dalam sampel produk susu dan makanan. Penambahan asam tartarat disarankan untuk aplikasi ini.

  2. Kosmetik: PDA yang ditambahkan klortetrasiklin direkomendasikan untuk enumerasi mikroba ragi dan kapang dalam produk kosmetik.

  3. Klinis: PDA digunakan untuk isolasi dan enumerasi ragi dan kapang dalam sampel klinis. Media ini juga dapat merangsang sporulasi dan membedakan variasi dermatofit berdasarkan produksi pigmen.

  4. Pemeliharaan Kultur Stok: PDA efektif untuk mempertahankan kultur stok beberapa dermatofit.

  5. Pengujian Farmasi: PDA memenuhi spesifikasi kinerja United States Pharmacopeia (USP), European Pharmacopoeia (EP), dan Japanese Pharmacopoeia (JP) untuk pengujian produk farmasi non-steril.

Manfaat Tambahan

Sebuah studi pada tahun 2007 yang dipublikasikan di FEMS Microbiology Letters menekankan pentingnya tambahan tembaga dalam PDA untuk mencapai pewarnaan yang baik pada kultur fungi.

 Studi tersebut menunjukkan bahwa jumlah tembaga yang cukup penting untuk aktivitas enzim yang terlibat dalam produksi pigmen. 

Mereka juga mengidentifikasi adanya variasi jumlah tembaga antara batch dalam PDA yang dibuat di laboratorium maupun yang tersedia secara komersial.

Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang sangat berguna dan serbaguna dalam bidang mikrobiologi. 

Penggunaannya yang luas dalam industri makanan, kosmetik, dan aplikasi klinis membuktikan efektivitasnya dalam mendeteksi dan membedakan ragi dan kapang. 

Dengan kemampuannya untuk menyesuaikan dengan berbagai kebutuhan penelitian dan industri, PDA tetap menjadi pilihan utama bagi para mikologi dan ilmuwan mikrobiologi.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment