Berapa Ukuran Normal RBC pada Wanita?

Table of Contents

 

INFOLABMED.COM - Sel darah merah atau eritrosit adalah komponen vital dalam sistem peredaran darah manusia. 

Sel darah merah bertanggung jawab untuk memastikan setiap sel, jaringan, dan organ tubuh mendapatkan suplai oksigen yang cukup. 

Jumlah eritrosit normal pada wanita dewasa adalah antara 4,2 hingga 5,4 juta per mikroliter darah. Informasi ini dapat diperoleh melalui pemeriksaan darah lengkap.

Apa Itu Eritrosit?

Eritrosit adalah sel darah yang diproduksi di sumsum tulang melalui proses yang disebut erythropoiesis.

 Sel darah merah memiliki bentuk seperti cakram dengan cekungan di kedua sisinya dan tidak memiliki inti sel. 

Keelastisan eritrosit memungkinkan mereka untuk berubah bentuk dan melewati kapiler darah yang sempit. 

Eritrosit dapat bertahan hingga 120 hari sebelum digantikan oleh sel baru yang diproduksi di sumsum tulang.

 Fungsi utama eritrosit adalah mengikat oksigen melalui hemoglobin dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, serta memberi warna merah pada darah.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Eritrosit

Jumlah eritrosit dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang meningkatkan maupun menurunkan kadar sel darah merah.

 Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat memengaruhi jumlah eritrosit:

Kondisi yang Meningkatkan Kadar Eritrosit

1. Penyakit Jantung Bawaan: Kelainan struktural jantung sejak lahir yang menyebabkan peningkatan produksi sel darah merah.
2. Gagal Jantung: Kondisi di mana jantung tidak mampu memompa darah secara efektif.
3. Polisitemia Vera: Gangguan sumsum tulang yang menghasilkan terlalu banyak eritrosit.
4. Hipoksia: Kekurangan oksigen dalam darah.
5. Tumor Ginjal: Penyakit ginjal yang meningkatkan produksi eritrosit.
6. Paparan Karbon Monoksida: Mengakibatkan peningkatan produksi eritrosit sebagai kompensasi.
7. Obat Penambah Energi atau Terapi Hormon: Dapat merangsang produksi eritrosit.

Kondisi yang Menurunkan Kadar Eritrosit

1. Kegagalan Sumsum Tulang: Ketidakmampuan sumsum tulang memproduksi sel darah merah.
2. Leukemia: Kanker darah yang mengganggu produksi eritrosit.
3. Perdarahan: Kehilangan darah akibat cedera atau pendarahan internal.
4. Anemia: Kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat.
5. Malnutrisi: Kekurangan nutrisi penting yang diperlukan untuk produksi sel darah merah.
6. Multiple Myeloma: Kanker sel plasma di sumsum tulang.
7. Hemolisis: Penghancuran eritrosit akibat infeksi, obat-obatan, atau kondisi lainnya.
8. Kehamilan: Kondisi fisiologis yang dapat menurunkan jumlah eritrosit.
9. Penyakit Tiroid: Gangguan pada kelenjar tiroid yang mempengaruhi produksi sel darah merah.

Gejala Gangguan pada Eritrosit

Kelainan pada eritrosit dapat menyebabkan berbagai gejala yang mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. 

Beberapa gejala umum dari jumlah eritrosit yang abnormal meliputi:

Gejala Eritrosit Tinggi

1. Nyeri sendi dan kelelahan.
2. Sesak napas.
3. Gangguan tidur.
4. Kulit gatal, terutama setelah mandi.

Gejala Eritrosit Rendah

1. Sakit kepala.
2. Kulit pucat.
3. Kelelahan.
4. Sesak napas.
5. Pusing dan lemas.
6. Denyut jantung meningkat.

Cara Mengatasi Gangguan pada Eritrosit

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar eritrosit yang tidak normal, dokter mungkin akan memberikan pengobatan yang sesuai.

 Untuk eritrosit tinggi, dokter mungkin menyarankan prosedur phlebotomy atau memberikan obat hidroksiurea untuk mengurangi produksi eritrosit.

 Untuk eritrosit rendah, peningkatan asupan makanan yang kaya akan zat besi, tembaga, dan vitamin B dapat membantu. 

Beberapa makanan yang disarankan antara lain daging unggas, kacang-kacangan, kerang, ikan, daging merah, gandum, dan telur.

Jumlah eritrosit yang normal sangat penting untuk kesehatan dan fungsi optimal tubuh. 

Pada wanita dewasa, ukuran normal RBC adalah 4,2 hingga 5,4 juta per mikroliter darah. 

Penting untuk melakukan pemeriksaan darah rutin dan konsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, agar penanganan dapat dilakukan sedini mungkin.***