Teknik Pengambilan Sperma: Biopsi dan Pungsi Testis (TESA dan MESA)

Table of Contents

 

Teknik Pengambilan Sperma Biopsi dan Pungsi Testis (TESA dan MESA)
Foto : Instituto Bernabeu

INFOLABMED.COM - Dalam dunia kedokteran reproduksi modern, teknik pengambilan sperma telah berkembang pesat untuk mendukung proses reproduksi yang dibantu pada pasangan yang menginginkan momongan atau anak. 

Salah satu teknik yang penting adalah Teknik Pengambilan Sperma Testis atau Testicular Sperm Extraction (TESE) dan Microsurgical Epididymal Sperm Aspiration (MESA). 

Apa itu Teknik Pengambilan Sperma Testis (TESE) atau Micro-TESE?

Teknik TESE atau Micro-TESE adalah prosedur pengambilan sperma langsung dari testis atau epididimis dengan menggunakan jarum di bawah anestesi regional.

 Prosedur ini relatif mudah ditoleransi dan memiliki tingkat komplikasi yang rendah. 

TESE umumnya dilakukan pada pasien yang telah menjalani vasektomi bertahun-tahun yang lalu dan pada kasus azoospermia obstruktif lainnya dengan konsistensi testis yang normal.


Indikasi dan Prosedur MESA

MESA memiliki beberapa indikasi, termasuk meningkatkan tingkat pengambilan sperma dan mengurangi jumlah jaringan yang diekstraksi dari testis. 

Prosedur ini melibatkan pembuatan sayatan melintang pada area vaskular di bagian tengah epididimis, mencoba menghindari pembuluh darah.

 Pengamatan pembuluh darah memerlukan loupe bedah atau mikroskop dengan perbesaran 8 hingga 15 kali. Hanya bagian kecil sepanjang 2-3 milimeter yang perlu diambil.


Proses Biopsi Testis

Biopsi testis adalah operasi bedah di mana hanya sperma terbaik yang dikumpulkan. Prosedur ini melibatkan sayatan pada kulit testis sepanjang 2-3 sentimeter untuk mengumpulkan jaringan testis dan, oleh karena itu, sperma.

 Bahan testis kemudian difraksionasi; satu bagian dimaksudkan untuk teknik reproduksi dan yang lainnya untuk pengujian. Kadang-kadang beberapa sampel diambil dalam kasus-kasus khusus.


Tujuan Biopsi Testis

Setelah jaringan testis dikumpulkan, kita dapat mengejar dua tujuan:

  1. Analisis kemampuan jaringan testis untuk memproduksi sperma, dan menemukan titik di spermatogenesis di mana produksi terhenti. Ini membantu mengidentifikasi penyebab infertilitas pria dan dianjurkan dalam kasus azoospermia, oligozoospermia, dan gangguan berat dalam kualitas sperma.
  2. Pengambilan sperma hidup untuk disuntikkan ke dalam setiap sel telur pasangan, setelah telur diambil melalui stimulasi ovarium dan pungsi. Ini dilakukan dalam kasus penyumbatan saluran semen, seperti akibat dari vas deferens yang absen, yang sering terkait dengan fibrosis kistik.


Perbandingan antara Pungsi Testis dan Biopsi Testis

Tujuan dari kedua teknik ini adalah mendapatkan materi testis yang paling sesuai (sperma) untuk perawatan reproduksi yang berhasil dengan kerusakan sedikit mungkin. 

Penentuan teknik mana yang lebih tepat tergantung pada kondisi spesifik pasien.

Teknik pengambilan sperma dari testis, baik melalui pungsi atau biopsi, adalah langkah penting dalam proses reproduksi yang dibantu.

 Dalam memilih teknik yang sesuai, kami mempertimbangkan indikasi spesifik, potensi hasil, dan risiko bagi pasien.

 Kolaborasi antara tim urologi dan biologi reproduksi penting untuk mencapai hasil terbaik.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment