Segala yang Perlu Anda Ketahui tentang Indeks Sel Darah Merah (RBC)

Table of Contents

 

Segala yang Perlu Anda Ketahui tentang Indeks Sel Darah Merah (RBC)
Foto : Pathology Student

INFOLABMED.COM - Indeks sel darah merah (RBC) merupakan bagian penting dari tes hitung darah lengkap (CBC). 

Tes indeks sel darah merah (RBC) digunakan untuk membantu mendiagnosis penyebab anemia, sebuah kondisi di mana terdapat terlalu sedikit sel darah merah.

Komponen Indeks RBC

Indeks RBC mencakup:

  1. Volume Sel Darah Merah Rata-rata (MCV): MCV mengukur ukuran rata-rata sel darah merah. Rentang normal MCV adalah 80 hingga 100 femtoliter.

  2. Jumlah Hemoglobin per Sel Darah Merah (MCH): MCH menunjukkan jumlah hemoglobin dalam setiap sel darah merah. Rentang normal MCH adalah 27 hingga 31 pikogram/sel.

  3. Konsentrasi Hemoglobin per Sel Darah Merah (MCHC): MCHC mengukur konsentrasi hemoglobin relatif terhadap ukuran sel darah merah. Rentang normal MCHC adalah 32 hingga 36 gram/desiliter (g/dL) atau 320 hingga 360 gram per liter (g/L).

Bagaimana Tes Dilakukan

Tes ini memerlukan sampel darah. Tidak diperlukan persiapan khusus sebelum tes dilakukan. 

Saat jarum dimasukkan untuk mengambil darah, beberapa orang mungkin merasakan nyeri sedang, sementara yang lain hanya merasakan sensasi menusuk atau terbakar. 

Setelahnya, mungkin ada sedikit rasa nyeri atau memar ringan, namun hal ini akan segera hilang.

Alasan Tes Dilakukan

Hemoglobin membawa oksigen, sedangkan sel darah merah membawa hemoglobin dan oksigen ke sel-sel tubuh. 

Tes indeks RBC mengukur ukuran dan hemoglobin dalam sel darah merah untuk mendiagnosis berbagai jenis anemia.

Hasil Normal

Hasil tes berikut berada dalam rentang normal:

  • MCV: 80 hingga 100 femtoliter
  • MCH: 27 hingga 31 pikogram/sel
  • MCHC: 32 hingga 36 gram/desiliter (g/dL) atau 320 hingga 360 gram per liter (g/L)

Interpretasi Hasil yang Abnormal

Hasil tes yang abnormal dapat mengindikasikan jenis anemia tertentu:

  • MCV di bawah normal: Anemia mikrositik (dapat disebabkan oleh kadar besi rendah, keracunan timbal, atau thalasemia).
  • MCV normal: Anemia normositik (dapat disebabkan oleh kehilangan darah mendadak, penyakit kronis, gagal ginjal, anemia aplastik, atau katup jantung buatan).
  • MCV di atas normal: Anemia makrositik (dapat disebabkan oleh kadar folat atau B12 rendah, atau kemoterapi).
  • MCH di bawah normal: Anemia hipokromik (seringkali disebabkan oleh kadar besi rendah).
  • MCH normal: Anemia normokromik (dapat disebabkan oleh kehilangan darah mendadak, penyakit kronis, gagal ginjal, anemia aplastik, atau katup jantung buatan).
  • MCH di atas normal: Anemia hiperkromik (dapat disebabkan oleh kadar folat atau B12 rendah, atau kemoterapi).

Risiko

Resiko yang terkait dengan pengambilan sampel darah sangat kecil, tetapi bisa meliputi pendarahan berlebihan, pingsan atau merasa pusing, serta hematoma atau infeksi. 

Ini bisa terjadi karena perbedaan ukuran pembuluh darah antara individu, dan adanya kemungkinan kesulitan dalam pengambilan sampel darah dari beberapa orang.***

Infolabmed
Infolabmed infolabmed.com merupakan kanal informasi tentang Teknologi Laboratorium Medik meliputi Materi Kuliah D3 dan D4, Informasi Seminar ATLM, Lowongan Kerja. Untuk dukung website infolabmed tetap aktif silahkan ikut berdonasi melalui DANA = 085862486502.

Post a Comment