Mengenal Efek Imunisasi Dari Penyakit Campak, Gondongan, dan Rubella serta Vaksinasi MMR
Ilustrasi Botol Vaksin. (Foto : Vaxin Care) |
INFOLABMED.COM - Penyakit campak, gondongan, dan rubella merupakan masalah kesehatan yang serius.
Ketiganya menimbulkan gejala yang mengganggu seperti demam, ruam, batuk, pilek, dan mata merah berair.
Selain itu, dapat terjadi komplikasi serius seperti infeksi telinga, diare, pneumonia, kerusakan otak, hingga kematian.
Penyakit gondongan menimbulkan gejala demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, hilangnya nafsu makan, dan pembengkakan kelenjar ludah.
Komplikasi yang mungkin terjadi meliputi pembengkakan pada testis atau ovarium, gangguan pendengaran, inflamasi otak, hingga kematian.
Sementara itu, rubella menyebabkan demam, sakit tenggorokan, ruam, sakit kepala, dan mata merah yang gatal.
Jika seorang wanita terinfeksi rubella saat hamil, bisa mengakibatkan keguguran atau bayi lahir dengan cacat bawaan serius.
Untungnya, Anda bisa melindungi diri dari ketiga penyakit ini dengan vaksinasi yang aman dan efektif.
Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) sangat aman dan efektif dalam mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella.
Seperti obat-obatan lainnya, vaksin juga memiliki efek samping.
Namun, kebanyakan orang yang mendapatkan vaksin MMR tidak mengalami masalah serius.
Lebih aman bagi seseorang untuk mendapatkan vaksin MMR daripada terkena penyakit campak, gondongan, atau rubella.
Efek Samping Umum dari Vaksin MMR termasuk lengan sakit setelah disuntik, demam, ruam ringan, nyeri dan kekakuan sementara pada sendi, terutama pada wanita remaja atau dewasa yang belum memiliki kekebalan terhadap komponen rubella dari vaksin.
Vaksin MMR telah dikaitkan dengan risiko kejang demam yang sangat kecil.
Namun, kejang demam setelah vaksin MMR jarang terjadi dan tidak terkait dengan efek jangka panjang.
Karena risiko kejang demam meningkat seiring bertambahnya usia bayi, disarankan untuk segera mendapatkan vaksin sesuai jadwal yang direkomendasikan.
Beberapa orang mungkin mengalami pembengkakan di pipi atau leher setelah vaksinasi.
Sangat jarang, vaksin MMR dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit sementara, yang dapat menyebabkan gangguan pendarahan namun biasanya tidak mengancam jiwa.
Sangat jarang, seseorang dapat mengalami reaksi alergi serius terhadap vaksin MMR.
Orang yang pernah mengalami reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap antibiotik neomisin atau komponen lain dari vaksin MMR tidak boleh mendapatkan vaksin tersebut.***
Post a Comment