Apakah Saya Harus Mendapatkan Vaksin Kanker Serviks?
Foto : Cervical Cancer Clinic Singapore |
INFOLABMED.COM - Keputusan untuk menerima atau tidak menerima vaksin kanker serviks adalah pilihan personal yang perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.
Vaksin kanker serviks, atau vaksin HPV, melindungi terhadap virus papiloma manusia (HPV), kelompok virus yang menyebar melalui kontak seksual.
HPV merupakan penyebab utama kanker serviks dan dapat juga menyebabkan kanker vulva, vagina, anus, dan orofaring.
Usia yang Tepat untuk Vaksin Kanker Serviks
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) saat ini merekomendasikan anak-anak usia 11 atau 12 tahun menerima dua suntikan vaksin kanker serviks dengan selang waktu 6 hingga 12 bulan.
Namun, vaksin dapat diberikan sejak usia 9 tahun dan hingga usia 45 tahun. Individu yang menerima dosis pertama pada usia 15 tahun ke atas sebaiknya menerima tiga dosis vaksin selama 6 bulan.
Berapa Lama Kekuatan Vaksin Kanker Serviks?
Dengan berbagai jenis vaksin yang tersedia, durasi perlindungan dapat bervariasi. Namun secara umum, vaksin HPV dapat memberikan perlindungan hingga 10 tahun.
Meskipun risiko Anda terkena kanker serviks, vagina, dan vulva akan berkurang jika Anda menerima vaksin, penting untuk tetap menjalani pemeriksaan ginekologi rutin dan perawatan pencegahan yang sesuai.
Efek Samping yang Mungkin Terjadi
Vaksin kanker serviks mungkin menyebabkan beberapa efek samping ringan, termasuk nyeri dan kemerahan di tempat suntikan, kelelahan, pusing, sakit kepala, mual, dan muntah.
Tetap duduk selama sekitar 15 menit setelah Anda menerima vaksin mungkin membantu Anda menghindari beberapa masalah ini.
Saat ini, tidak ada efek samping serius yang terkait dengan vaksin kanker serviks.
Siapa yang Tidak Dapat Menerima Vaksin Kanker Serviks?
Sebaiknya hindari vaksin kanker serviks jika Anda sedang sakit ringan atau berat. Wanita hamil juga sebaiknya menghindari vaksinasi.
Vaksin kanker serviks tidak berfungsi sebagai pengobatan jika Anda sudah terinfeksi HPV atau penyakit yang disebabkan oleh HPV, meskipun masih mungkin direkomendasikan untuk melindungi dari jenis HPV lainnya.***
Post a Comment