13 Rekomendasi WHO untuk Penanganan Resistansi Antimikroba

Table of Contents
13 Rekomendasi WHO untuk Penanganan Resistansi Antimikroba
Ilustrasi Resistensi Antimikroba. (Foto :Kompas)


INFOLABMED.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah merilis 13 rekomendasi untuk menangani resistansi antimikroba (AMR), sebuah masalah kesehatan global yang mempengaruhi perekonomian dan sistem kesehatan. 

AMR menjadi ancaman serius bagi kesehatan global dan pembangunan berkelanjutan. Penyalahgunaan dan penggunaan antimikroba yang berlebihan menjadi faktor utama yang mendorong berkembangnya patogen yang resistan terhadap obat. 

Selain itu, kurangnya akses terhadap air bersih, sanitasi yang memadai, serta pencegahan dan pengendalian infeksi yang kurang efektif juga berkontribusi pada penyebaran mikroba yang resisten terhadap pengobatan antimikroba.

Menurut laporan WHO pada tahun 2019, AMR bertanggung jawab atas sekitar 1,27 juta kematian dan berhubungan dengan 4,95 juta kematian. 

Dampaknya tidak hanya terbatas pada kematian dan kecacatan, tetapi juga menyebabkan masa rawat inap yang lebih lama, kebutuhan akan obat-obatan yang lebih mahal, dan beban keuangan yang signifikan bagi individu yang terkena dampaknya.

Paket Intervensi WHO

WHO telah menyusun paket intervensi yang berfokus pada pencegahan dan pengobatan infeksi yang resisten terhadap obat. Berikut adalah 13 rekomendasi utama yang diusulkan:

  1. Advokasi dan Tata Kelola: Kerjasama lintas sektor untuk meningkatkan kesadaran dan akuntabilitas AMR.
  2. Pendidikan dan Perubahan Perilaku: Meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai AMR di kalangan petugas kesehatan dan masyarakat.
  3. Informasi Strategis: Pengawasan dan penelitian untuk menghasilkan data berkualitas tinggi.
  4. Surveilans AMR: Membangun jaringan surveilans nasional untuk menghasilkan data yang relevan.
  5. Pengawasan Penggunaan Antimikroba: Memantau konsumsi dan penggunaan antimikroba untuk mendukung tindakan terhadap AMR.
  6. Penelitian dan Inovasi: Mengembangkan solusi inovatif dalam penanganan AMR.
  7. Pencegahan: Akses universal terhadap air, sanitasi, dan kebersihan.
  8. Pengendalian Infeksi: Implementasi komponen pencegahan dan pengendalian infeksi.
  9. Akses Terhadap Vaksin: Meningkatkan akses terhadap vaksin untuk menangani AMR.
  10. Layanan Kesehatan Esensial: Menyediakan layanan diagnosis dan manajemen AMR yang terjangkau.
  11. Pasokan Antimikroba: Memastikan ketersediaan antimikroba yang berkualitas.
  12. Diagnostik Berkualitas: Mengembangkan sistem laboratorium dan tata laksana diagnostik yang berkualitas.
  13. Peraturan: Mengatur penjualan antimikroba non-resep untuk mengendalikan penggunaannya.

Langkah-langkah ini memiliki implikasi yang luas dalam upaya global untuk mengatasi AMR.

 Dengan meningkatkan kesadaran, menerapkan tindakan pencegahan yang tepat, dan memastikan akses terhadap pengobatan yang berkualitas, kita dapat memperlambat laju perkembangan resistansi antimikroba.

Penting untuk melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, sektor swasta, dan masyarakat sipil, dalam implementasi rencana aksi nasional mengenai AMR. 

Ini membutuhkan komitmen politik dan investasi yang kuat untuk mencapai tujuan pencegahan dan pengobatan yang efektif terhadap infeksi yang resistan terhadap obat.

Resistansi antimikroba merupakan tantangan serius bagi kesehatan global, yang memerlukan tindakan kolektif dan terkoordinasi. 

Melalui implementasi 13 rekomendasi WHO, kita dapat memperkuat sistem kesehatan, meningkatkan kesadaran, dan memastikan akses yang adil terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

 Dengan demikian, kita dapat melindungi generasi mendatang dari dampak yang merugikan dari infeksi yang resisten terhadap obat.***

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Post a Comment