Uji Toleransi Garam 6.5%; Mengungkap Keterampilan Organisme Bertahan dalam Lingkungan Tinggi Garam

Table of Contents

 

Tryptic Soy Broth (TSB) 500 G
Tryptic Soy Broth (TSB) 500 G. (Foto : arkanlabs.com)

INFOLABMED.COM - Uji toleransi garam 6.5% dilakukan menggunakan Tryptic Soy Broth dengan penambahan natrium klorida (garam dapur biasa) untuk menciptakan konsentrasi garam keseluruhan sebesar 6.5%. 

Tryptic Soy Broth adalah medium selektif yang menguji kemampuan suatu organisme untuk bertahan dalam lingkungan kaya garam. 

Sebagian besar organisme tidak dapat bertahan hidup dalam lingkungan seperti ini, tetapi staphylococci, enterococci, dan aerococci diharapkan dapat tumbuh dalam kaldu ini; sedangkan organisme lain tidak.

Jenis Organisme: Streptococci

Tujuan: Mengidentifikasi secara praduga enterococci Grup D

Pernahkah Anda disarankan untuk berkumur dengan air garam saat tenggorokan sakit atau setelah menjalani perawatan gigi? 

Ini karena konsentrasi garam tinggi menghambat pertumbuhan beberapa organisme, seperti banyak streptococci.

Selama semester di Mata Kuliah Pengantar Mikro, Anda telah mempelajari berbagai tes selektif dan diferensiasi yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan organisme yang tidak diketahui.

 Salah satu uji yang membantu adalah uji toleransi garam. Uji ini dapat digunakan untuk membedakan enterococci Grup D dari streptococci Grup D, karena enterococci Grup D adalah satu-satunya streptococci yang akan tumbuh dalam kaldu 6.5% NaCl. 

Setelah Anda yakin bahwa organisme yang Anda kerjakan adalah streptococcus, Anda dapat menggunakan uji bile esculin, sensitivitas bacitracin (A discs), dan hemolisis untuk membantu menentukan apakah itu streptococcus Grup D atau enterococcus Grup D. 

Kemudian, Anda dapat menggunakan uji toleransi garam 6.5% untuk membantu menentukan apakah itu streptococcus Grup D atau enterococcus Grup D.

Dalam uji Agar Garam Mannitol, Anda menggunakan toleransi garam untuk mengkultur organisme secara selektif. Pelat MSA memiliki konsentrasi garam sebesar 7.5%. 

Indikator phenol red dan mannitol (gula) dalam media membantu Anda menentukan apakah organisme yang tumbuh menghasilkan fermentasi mannitol. 

Jika organisme menghasilkan fermentasi mannitol, pelat berubah menjadi kuning akibat produk fermentasi yang bersifat asam. 

Jadi, pelat MSA adalah contoh media yang bersifat selektif dan diferensiatif. Kaldu 6.5% NaCl bersifat selektif saja, yang berarti Anda akan membacanya dengan menentukan apakah suatu organisme tumbuh atau tidak. Tidak akan ada perubahan warna.

Garam yang digunakan baik dalam pelat MSA maupun kaldu 6.5% NaCl adalah natrium klorida atau garam dapur biasa. 

Kaldu 6.5% NaCl adalah Tryptic Soy Broth dengan penambahan NaCl tambahan untuk meningkatkan konsentrasi garam total menjadi 6.5%. 

Tryptic Soy Broth adalah kaldu nutrisi umum yang digunakan untuk mengkultur organisme yang membutuhkan lebih banyak nutrisi daripada yang disediakan kaldu nutrisi biasa. Streptococci adalah salah satu contoh organisme fastidius ini.


The tube above was inoculated with Staphylococcus aureus.  Notice the turbidity of the medium; the organism has grown in the salt broth.
The tube above was inoculated with Streptococcus pyogenes.  Notice the clarity of the broth; the organism did not grow in the salt broth.

Prosedur:

  1. Bekerja berpasangan.
  2. Dengan teknik aseptik, inokulasikan dua tabung kaldu 6.5% NaCl. Gunakan E. faecalis dan S. pyogenes.
  3. Inkubasi pada suhu 37°C.
  4. Selama lab berikutnya, bandingkan tabung yang diinkubasi dengan kontrol yang tidak diinokulasi. Tentukan organisme mana yang tumbuh dan yang tidak tumbuh.
  5. Catat hasil Anda.

Dengan pemahaman mendalam tentang uji toleransi garam 6.5%, Anda dapat mengidentifikasi organisme dengan lebih akurat dalam laboratorium mikrobiologi. Pastikan untuk mengunjungi Infolabmed untuk diskusi lebih lanjut dan protokol pengujian.***

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Post a Comment