Uji Panas dan Asam Asetat untuk Deteksi Proteinuria: Prinsip dan Prosedur

Table of Contents

 

Foto : /laboratorytests.org

INFOLABMED.COM - Proteinuria, atau keberadaan protein berlebih dalam urine, dapat menjadi indikator penting dari penyakit ginjal. 

Dalam blog post ini, kita akan menjelajahi uji panas dan asam asetat, salah satu metode kualitatif untuk mendeteksi proteinuria. Mari kita terapkan prinsip, prosedur, dan hasil interpretasi dari uji ini.

Prinsip Uji Panas dan Asam Asetat

Uji ini didasarkan pada prinsip bahwa protein mengalami presipitasi saat direbus dalam medium asam. Pemahaman prinsip ini sangat penting untuk mengevaluasi hasil uji dengan akurat.

Prosedur Pemeriksaan Uji Panas dan Asam Asetat

1. Ambil 5-10ml urine jernih dalam tabung reaksi.
2. Rebus bagian atas urine di atas nyala api.
3. Bandingkan bagian yang dipanaskan dengan bagian bawah. Kekeruhan menunjukkan keberadaan protein atau fosfat/karbonat.
4. Tambahkan 2-4 tetes asam asetat glasial 10%, dan rebus lagi bagian atas urine.
5. Jika kekeruhan masih ada, itu menandakan keberadaan protein dalam urine. Jika kekeruhan menghilang, itu disebabkan oleh fosfat atau karbonat dalam urine.

Hasil dan Interpretasi

Tingkatkan kekeruhan sebagai berikut:

• Negatif: Tidak ada kekeruhan
• Jejak: Kekeruhan yang hampir tidak terlihat.
• 1+: Kekeruhan yang jelas tanpa flokulasi granular.
• 2+: Kekeruhan berat dan granular tanpa flokulasi granular.
• 3+: Kekeruhan padat dengan flokulasi yang jelas.
• 4+: Presipitasi tebal dan penggumpalan yang nyata.

Deteksi proteinuria melalui uji panas dan asam asetat dapat memberikan informasi berharga tentang fungsi ginjal. Penting untuk memahami prinsip dan prosedur dengan baik untuk hasil yang akurat.***