Sejarah Vaksinasi Campak: Memahami Perjalanan Penting Menuju Pemberantasan Penyakit Mematikan

Table of Contents

 

Sejarah Vaksinasi Campak Memahami Perjalanan Penting Menuju Pemberantasan Penyakit Mematikan
Ilustrasi Vaksin Campak. (Foto : who.int)

INFOLABMED.COM - Penyakit campak adalah salah satu penyakit yang paling menular yang pernah dihadapi manusia. 

Penyakit kuno ini sudah dideskripsikan sejak abad ke-9 oleh ahli kedokteran dan sarjana Persia, Abū Bakr Muhammad Zakariyyā Rāzī (juga dikenal dengan nama Eropa-nya, Rhazes).

Namun, seiring dengan penjelajahan global pada abad ke-16, penyakit ini menjadi lebih luas penyebarannya. 

Pada tahun 1757, dokter asal Skotlandia, Francis Home, menemukan bahwa campak disebabkan oleh patogen, dan ia berhasil menularkan penyakit tersebut kepada individu sehat menggunakan darah pasien yang terinfeksi, membuktikan bahwa campak disebabkan oleh agen infeksi.

Sebelum Munculnya Vaksin

Sebelum adanya vaksinasi, campak telah menjadi endemik di seluruh dunia - dan tetap menjadi penyakit epidemi global. 

Di negara-negara maju, kemajuan dalam kesehatan masyarakat - termasuk gizi yang lebih baik - menyebabkan penurunan angka kematian pada abad ke-20. 

Namun, komplikasi umum seperti infeksi telinga, croup, diare, dan pneumonia menyebabkan ribuan rawat inap setiap tahun, dan ensefalitis, komplikasi yang lebih serius yang melibatkan pembengkakan otak, dapat menyebabkan kerusakan otak, kehilangan pendengaran atau penglihatan, dan kematian.

Penemuan Vaksin Campak

Pada tahun 1954, wabah campak di sebuah sekolah asrama di luar Boston, Massachusetts, memberikan kesempatan bagi para dokter di Rumah Sakit Anak Boston untuk mencoba mengisolasi virus campak. 

Budaya yang diperoleh oleh Thomas Peebles, MD dari seorang anak sekolah berusia 11 tahun, David Edmonston, berhasil menghasilkan kultur virus dan memungkinkan para dokter untuk menciptakan vaksin pertama terhadap campak.

Perkembangan dan Penyebaran Vaksin

Vaksin campak dikembangkan dari strain 'Edmonston-B', yang dinamai berdasarkan nama David dan digunakan sebagai dasar untuk sebagian besar vaksin yang digunakan hingga hari ini. 

Sejak itu, negara-negara mulai memperkenalkan program vaksinasi massal terhadap campak di tingkat nasional mulai dari tahun 1960-an.

Upaya eliminasi campak di wilayah Amerika dimulai pada tahun 1991 dan semua yang berusia 9-15 tahun di wilayah tersebut divaksinasi dengan dosis tambahan vaksin campak.

 Strategi eliminasi yang digunakan saat ini pertama kali dikembangkan dan diimplementasikan di Wilayah Amerika. 

Pada tahun 2016, wilayah Amerika dinyatakan bebas dari campak endemik oleh badan independen, menjadi wilayah WHO pertama yang mencapai penghargaan ini.

Tantangan dan Perkembangan Terbaru

Meskipun ada vaksin yang aman dan efektif, angka kematian akibat campak di dunia terus meningkat sebelum pandemi COVID-19. 

Pada tahun 2019, terdapat lebih dari 207.000 kematian akibat campak secara global, dan jumlah kasus yang dilaporkan tertinggi dalam 23 tahun.

Sejarah vaksinasi campak merupakan perjalanan penting dalam upaya kesehatan global. 

Dengan vaksinasi yang tepat dan upaya eliminasi yang berkelanjutan, kita dapat memerangi penyebaran penyakit mematikan ini dan mencapai dunia yang lebih sehat bagi semua.***

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Post a Comment