Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) Mengenai Balantidium coli dan Balantidiasis

Table of Contents

 

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) Mengenai Balantidium coli dan Balantidiasis
Foto : .cdc.gov

INFOLABMED.COM - Balantidiasis, atau infeksi oleh protozoa parasit Balantidium coli, adalah kondisi yang jarang terjadi, tetapi tetap penting untuk dipahami karena dapat menyebabkan gejala yang mengganggu bagi mereka yang terinfeksi.

Apa itu Balantidium coli?

Balantidium coli adalah parasit protozoa usus yang menyebabkan infeksi yang disebut balantidiasis.

 Infeksi ini tidak umum terjadi di Amerika Serikat, tetapi manusia dan mamalia lainnya bisa terinfeksi oleh Balantidium coli dengan menelan kista infektif dari makanan dan air yang terkontaminasi oleh tinja. 

Meskipun sebagian besar tidak menimbulkan gejala, infeksi Balantidium dapat menyebabkan gejala seperti diare dan nyeri perut.

Di mana Balantidium coli endemik?

Infeksi oleh Balantidium coli pada manusia jarang terjadi di Amerika Serikat. Balantidium coli ditemukan di seluruh dunia, tetapi lebih umum terjadi di daerah tropis dan subtropis serta negara berkembang. 

Karena babi merupakan reservoir hewan, infeksi pada manusia terjadi lebih sering di daerah di mana babi dibesarkan, terutama jika praktik kebersihan yang baik tidak dilakukan.

Bagaimana Balantidium coli ditularkan?

Balantidium coli ditularkan melalui rute feses-mulut. Manusia dapat terinfeksi dengan cara memakan dan minum makanan dan air yang terkontaminasi oleh tinja hewan atau manusia yang terinfeksi. Infeksi dapat terjadi melalui beberapa cara, termasuk:

  • Memakan daging, buah, dan sayuran yang terkontaminasi oleh orang yang terinfeksi atau terkontaminasi oleh tinja hewan yang terinfeksi.
  • Minum dan mencuci makanan dengan air yang terkontaminasi, atau
  • Memiliki kebiasaan kebersihan yang buruk.

Apa tanda dan gejala Balantidiasis?

Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh Balantidium coli tidak mengalami gejala.

 Balantidium coli menginfeksi usus besar pada manusia dan menghasilkan kista mikroskopis yang infektif yang dikeluarkan dalam tinja, yang berpotensi menyebabkan reinvasi atau infeksi pada orang lain. 

Orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah lebih mungkin mengalami gejala yang lebih parah. Gejala tersebut meliputi diare persisten, disentri, nyeri perut, penurunan berat badan, mual, dan muntah. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, dapat terjadi perforasi kolon.

Apakah ada tes untuk infeksi Balantidium coli?

Ya. Sampel tinja dapat diperiksa oleh laboratorium. Pemeriksaan mikroskopis dapat mendeteksi Balantidium coli dalam tinja.

Apakah ini menular?

Ya. Balantidium coli menular melalui rute feses-mulut.

Apakah ada pengobatan Balantidiasis?

Ya. Tiga obat yang sering digunakan untuk mengobati Balantidium coli adalah tetracycline, metronidazole, dan iodoquinol. 

Segera konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk mendapatkan pengobatan.

Bagaimana cara mencegah Balantidium coli?

Infeksi oleh Balantidium coli dapat dicegah dengan mengikuti praktik kebersihan yang baik saat bepergian. 

Cuci tangan dengan sabun dan air hangat setelah menggunakan toilet, mengganti popok, dan sebelum menangani makanan. 

Ajarkan anak-anak pentingnya mencuci tangan untuk mencegah infeksi. Cuci semua buah dan sayuran dengan air bersih saat mempersiapkan atau mengonsumsinya, bahkan jika memiliki kulit yang bisa dilepas.

Balantidiasis, meskipun jarang terjadi, tetap menjadi masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.

 Pemahaman tentang penyebab, gejala, dan pengobatan infeksi ini sangat penting untuk pencegahan dan penanganan yang tepat. 

Selalu konsultasikan dengan profesional medis jika Anda memiliki kekhawatiran tentang infeksi parasitik.***

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Post a Comment