Perbedaan Efek Daya Hambat Jus Kulit Buah Manggis dengan Air Rebusan Kulit Buah Manggis sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Gram-Positif (Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes) secara In Vitro

Table of Contents

 

Perbedaan Efek Daya Hambat Jus Kulit Buah Manggis dengan Air Rebusan Kulit Buah Manggis sebagai Antibakteri terhadap Bakteri Gram-Positif (Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes) secara In Vitro
Buah Manggis. (Foto : Imaduddin Badrawi)

INFOLABMED.COM - Dalam dunia kesehatan, tantangan terkait infeksi bakteri semakin meningkat, terutama dengan resistensi beberapa antibiotik. 

Oleh karena itu, penelitian terus dilakukan untuk menemukan alternatif antibakteri yang efektif. 

Salah satu tanaman obat tradisional yang menarik perhatian adalah manggis, khususnya kulit buah manggis. 

Dalam tulisan ini, kita akan membahas hasil penelitian Nani Hendriani1, Netti Suharti2, Julizar  yang dikutip dari http://jurnal.fk.unand.ac.id .

Penelitian ini adalah membandingkan efek antibakteri dari jus dan air rebusan kulit buah manggis terhadap bakteri Gram-positif, seperti Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes, secara in vitro.

Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan global, dan bakteri Gram-positif seperti Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes menjadi penyebab utama. 

Dengan resistensi terhadap beberapa antibiotik, pencarian akan antibakteri alternatif menjadi krusial.

Kulit Buah Manggis sebagai Potensi Antibakteri

Kulit buah manggis telah dikenal kaya akan antioksidan seperti antosianin, xanthone, tannin, dan asam fenolat. 

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan potensi antibakteri kulit buah manggis terutama terhadap bakteri Gram-positif.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan enam perlakuan yang melibatkan kontrol positif, kontrol negatif, jus kulit buah manggis dengan dua dosis, dan air rebusan kulit buah manggis dengan dua dosis.

 Pengukuran efek daya hambat dilakukan terhadap isolat bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa air rebusan kulit buah manggis memiliki efek daya hambat yang lebih baik daripada jus kulit buah manggis.

 Interesingly, efek antibakteri dari kedua jus dan air rebusan lebih sensitif terhadap Staphylococcus aureus daripada Streptococcus pyogenes.

Analisis Statistik

Pengolahan data menggunakan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney menunjukkan perbedaan signifikan antar perlakuan pada kedua bakteri yang diuji.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa air rebusan kulit buah manggis memiliki efek daya hambat lebih baik terhadap pertumbuhan bakteri Gram-positif, khususnya Staphylococcus aureus, dibandingkan dengan jus kulit buah manggis.

 Hasil ini memberikan dasar yang kuat untuk melanjutkan penelitian lebih lanjut dalam mengembangkan produk antibakteri dari tanaman obat ini.***

Bahan bacaan : Klik Disini

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Post a Comment